Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Sidoarjo Ikut Aksi Damai Pakai Kursi Roda: Saya Minta Keadilan
40 hari pasca-Tragedi Kanjuruhan, salah satu korban luka asal Sidoarjo ikut aksi damai di Malang pakai kursi roda menuntut keadilan.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Dengan tekadnya menginkuti aksi damai di Malang, Bustom meminta keadilan pasca kerusuhan tersebut.
Menurutnya sampai saat ini belum ada keadilan dari pemerintah.
Ia juga berharap pemerintah bisa mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada bulan Oktober lalu.
"Saya menuntut dan meminta keadilan. Karena menurut saya hingga saat ini, belum ada keadilan sama sekali. Sehingga meski dalam kondisi masih sakit, tetap saya paksakan datang kesini," jelasnya.
"Kalau harapan saya terkait usut tuntas Tragedi Kanjuruhan ini, semoga yang menembak gas air mata serta yang mengomandoinya harus tertangkap juga. Jangan seakan-akan atas nama keenam tersangka yang telah ditetapkan itu," tukasnya.
Dalam aksi damai tersebut Aremania menyuarakan tiga tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan.
Berikut ini bunyi tritura yang menjadi tuntutan Aremania:
1. Seret, tangkap, dan adili:
- Seluruh aktor di balik Tragedi Kanjuruhan 01 Oktober 2022
- Seluruh eksekutor lapangan Tragedi Kanjuruhan 01 Oktober 2022.
2. Jadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Berat, bukan hanya sebagai pelanggaran HAM Ringan.
3. Bayar segala kerugian yang diderita korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan 01 Oktober 2022 melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.
(Tribunnews.com/Niken) (Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan)