Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman, mengaku kesulitan dalam mengatur ritme latihan selama gelaran Liga 1 dijeda.

Kompetisi paling atass di Indonesia itu kini sudah hampir dua bulan dihentikan, buntut tragedi Kanjuruhan awal Oktober silam.

"Ya ini yang agak sulit untuk saya mengatur ritme latihan, karena ketidakpastian liga, karena biasanya kan latihan untuk satu pertandingan kan enak menyusun programnya, tapi kan ini tidak jelas," ungkap Djajang saat ditemui di sela-sela memimpin latihan di Lapangan luar Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (21/11/2022).

Oleh sebaba itu lah, mantan pelatih Persib Bandung itu harus memutar otak supaya kondisi anak fisiknya tetap terjaga.

Terlebih, pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun mengatakan bahwa kondisi mental anak didiknya sedikit terganggu ulah jeda pertandingan yang berkepanjaangan.

"Sehingga ini yang harus disiasati menu latihan yang diberikan kepada pemain dan di samping itu juga mereka secara mental terganggu. Kami juga harus memastikan mereka tetap antusias saat latihan," ucap pelatih berusia 63 tahun itu.

Pada sesi latihan terbaru, skuad Laskar Pajajaran hanya berlatih pengembalian kondisi fisik, setelah libur akhir pekan.

"Hari ini adalah hari Senin, di Sabtu dan Minggu para pemain libur. Latihan hari ini lebih ke pengembalian kondisi fisik," kata Djanur

"Bagaimanapun juga, dua hari libur pasti ada penurunan dan agar kondisi fisik tetap terjaga kami memulai dengan aerobik," jelasnya.

Sekadar informasi, keberlangsungan Liga 1 kini masih dalam pembahasan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus menargetkan 2 Desember mendatang, sebagai waktu paling telat untuk dilanjutkannya Liga 1.

Foto: Pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurjaman saat ditemui di Lapangan luar Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11/2022)