Leeds vs Manchester City: Erling Haaland Punya Cinta untuk The Whites
Penyerang Manchester City, Erling Haaland, punya cinta untuk klub yang akan dilawan oleh timnya di laga Boxing Day Liga Inggris nanti, Leeds United.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Leeds vs Manchester City: Erling Haaland Punya Cinta untuk The Whites](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/striker-manchester-city-asal-norwegia-erling-haaland-merayakan-gol-kedua-timnya.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Manchester City, Erling Haaland, punya cinta untuk klub yang akan dilawan oleh timnya di laga Boxing Day Liga Inggris nanti, Leeds United, pada Kamis (29/12/2022) pukul 03.00 WIB.
Saat diboyong oleh The Citizens di musim panas ini, Haaland mengeklaim dirinya mendukung Manchester City di sepanjang hidupnya.
Namun lima tahun yang lalu, dikutip dari Daily Mail, pemain yang lahir di Leeds ini pernah berkata di surat kabar Norwegia, Aftenposten bahwa ia punya mimpi untuk menjuarai Liga Inggris bersama Leeds United.
Untuk diketahui, ayah pemain berusia 22 tahun itu, Al-Inge Haaland sempat bermain di The Whites (julukan Leeds United) selama tiga tahun (1997 hingga 2000).
Baca juga: Prediksi Skor Leeds United vs Manchester City Liga Inggris: Haaland Lagi Gacor, Citizens Pesta Gol
Bukti lain kedekatan Haaland dengan Elland Road (Stadion Leeds) dapat ditelusuri pada September 2020.
Saat itu mantan penyerang RB Salzburg tersebut meminta kaos milik gelandang Leeds, Stuart Dallas, saat Norwegia melawan Irlandia Utara di Nations League.
Dallas kemudian mengungkapkan Haaland membisikan moto Leeds 'Marching on Together' di telinganya.
Musim lalu, penyerang Norwegia itu juga kedapatan mengenakan celana Leeds saat di mobilnya, yaitu ketika memberikan tanda tangan kepada para suporter usai berlatih bersama klub lamanya, Borussia Dortmund.
Sementara itu, Jesse Marsch (Pelatih Leeds United) pernah menangani Haaland sewaktu mereka berdua masih bekerja di RB Salzburg.
Keduanya bekerja sama selama setengah musim, yaitu mulai pertengahan 2019 hingga akhir 2019 sebab di awal 2020 Haaland hijrah ke Borussia Dortmund.
"Waktu yang saya miliki dengan Erling sangat luar biasa dan kami memiliki hubungan yang luar biasa," kenang Marsch dikutip dari Daily Mail.
"Ketika saya mengambil alih di Salzburg, kami kehilangan sembilan dari 11 starter."
"Saya harus melihat banyak video dan dengan insting saya mencari tahu bagaimana kami bisa menyatukan tim berdasarkan pemain yang dipinjamkan atau pemain yang berada di bangku cadangan."
"Erling adalah salah satu yang kami pikir bisa menjadi momen terobosan besar."
"Dia pergi ke Piala Dunia U-20 dan dalam satu pertandingan dia mencetak sembilan gol melawan Honduras."
"Kami biasanya memberi pemain tiga minggu istirahat setelah turnamen internasional, tetapi dia ingin kembali setelah 10 hari dan berada di hari pertama pelatihan."
"Dalam dua hari, saya pikir, baiklah, ini terlihat sedikit berbeda dari kebanyakan pemain," tutur pria berusia 49 tahun itu.
"Setelah beberapa hari, Anda tahu bahwa Erling bisa jadi istimewa."
"Dia memiliki keinginan yang nyata untuk berkembang."
"Dia banyak menonton video, banyak bertanya, ingin umpan balik, ingin pelatihan ekstra."
"Saya selalu menjadi orang terakhir yang meninggalkan pusat pelatihan dan saya akan berjalan melewati gedung untuk melihat apakah ada orang lain di sana dan Erling akan berada di kolam regenerasi."
"Perhatiannya untuk merawat dirinya sendiri sangat istimewa."
"Bagian itu selalu mengesankan dengan Erling," tutur Marsch.
Kemenangan dalam laga ini menjadi harga mati untuk Haaland dkk. karena saat ini mereka terpaut delapan poin dari sang pemuncak klasemen, Arsenal.
Sementara bagi pasukan Marsch, hasil tiga poin akan mendekatkan mereka ke papan tengah klasemen Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Muhamad Deni Setiawan)