Perubahan Timnas di Bawah STY Bikin CEO Kalteng Putra Kagum, Agustiar: Teknik dan Fisik Luar Biasa
CEO Kalteng Putra, Agustiar secara terbuka menyatakan kekagumannya terhadap perubahan dua hal mendasar di Timnas Indonesia, teknik dan fisik.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Perubahan Timnas Indonesia di Bawah STY Bikin CEO Kalteng Putra Kagum, Agustiar: Teknik dan Fisik Luar Biasa
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran turut menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Agustiar menilai permainan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong sudah mulai menunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong sebelumnya sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20 2023.
Baca juga: Timnas Indonesia Bisa Tahan Imbang Vietnam di Semifinal, Menpora: Kualitas Permainan Meningkat
Selain itu, Shin Tae-yong juga sukses membawa Timnas Indonesia memperbaiki peringkat di FIFA. Skuad Garuda kini berada di peringkat ke-151 FIFA.
Agustiar secara terbuka menyatakan kekagumannya terhadap perubahan dua hal mendasar di Timnas Indonesia, teknik dan fisik.
“Secara teknik dan fisik ini Timnas Indonesia luar biasa, Cuma saya sedikit meragukan dari mental saja. Saya lihat jam terbang bertandingnya lebih banyak,” kata Agustiar sebelum, pertandingan di SUGBK, Senayan, Jakarta.
Agustiar sangat ingin Skuad Garuda bisa merengkuh juara PIala AFF untuk pertama kalinya.
Bahkan dirinya sudah menyiapkan bonus apabila Marc Klok dkk. bisa mengalahkan Vietnam. Namun sayang, pertandingan berakhir dengan skor imbang 0-0.
“Kalau mereka menang nanti ada bonus untuk Timnas Indonesia. Nominalnya itu rahasia yang penting Timnas Indonesia menang,” kata pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI tersebut.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Agustiar turut mengomentari beberapa pemain naturalisasi di skuad Garuda.
Menurutnya hal itu sah-sah saja kalau untuk keperluan jangka pendek. Akan tetapi untuk prestasi jangka Panjang, ia ingin sektor pembinaan harus benar-benar diperhatikan.