TRIBUNNEWS.COM - Arema FC mendapatkan angin segar setelah Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata kabupaten Boyolali ulurkan tangan untuk menerima Singo Edan.

Sebelumnya Arema FC sedang mengalami penolakan terkait penggunaan Stadion dari beberapa wilayah.

Yang terbaru Arema FC resmi ditolak Dispospar Kabupaten Semarang terkait izin penggunaan Stadion Jatidiri.

Baca juga: Arema FC Ditolak Lagi, Kini Oleh Suporter PSIS, Singo Edan Tutup Kuping?

Melalui laporan langsung wartawan, Tri Widodo, Arema FC sangat disambut dengan pintu lebar di Kota Susu, Boyolali.

"Boleh siapapu boleh main di Stadion Kebo Giro. Silahkan kalau Arema mau main di sini (Stadion Kebo Giro)," kata Bambang dari Disporapar Boyolali.

Kebo Giro dinilai layak untuk menggelar pertandingan karena telah lolos Risk Assessment dari Tim Audit Mabes Polri.

Stadion Kebo Giro merupakan kandang dari Persibo Boyolali yang berada di Liga 3 Zona Jawa Tengah.

Selain itu ada juga klub Nusantara United FC yang bermain di Liga 2.

Namun atas keputusan terakhir, Liga 2 dan Liga 3 telah dibatalkan.

Maka resmi Stadion Kebo Giro akan 'nganggur'.

Kesempatan bagi Arema FC untuk menggunakannya.

Namun higga kini belum ada keputusan terkait banting stir Arema FC ke Kebo Giro.

Hal tersebut bisa dipastikan karena Arema FC menunda laga perdana kandang karena tak dapat markas sementara.

Baca juga: Imbas Liga 2 2022 Dihentikan, Atta Halilintar Beri Sinyal Tinggalkan Bekasi FC

Laga kandang Arema FC vs Borneo FC Samarinda harusnya digelar di Semarang atau Bantul pada (15/1/2023).

Namun dari pihak klub telah merilis pernyataan resminya terkait penundaan pertandingan tersebut.

Arema FC pasrah kepada keputusan PSSI yang akan memberikan rekomendasi homebase.

Nampaknya Singo Edan sudah kelalahan cari solusi kandang sementara.

Namun jika itu benar akan Stadion Kebo Giro hingga kini belum ada penolakan suporter lokal terkait desas-desus tersebut.

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)