Arema FC Mau Bubar di Tengah Kompetisi Liga 1 2022, Menpora: Itu di Luar Kewenangan Kami
Terkait pertimbangan membubarkan tim dari manajemen Arema FC, Menpora menyebut hal itu di luar kewenangan pihaknya.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Arema FC Mau Bubar di Tengah Liga 1 2022, Menpora: Itu di Luar Kewenangan Kami
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali buka suara soal polemik yang dialami oleh Arema FC.
Arema FC baru-baru ini mengeluarkan opsi untuk mundur dari kompetisi Liga 1 2022/23, menyusul kondisi yang tak kunjung kondusif pasca-tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu.
Terbaru, para suporter Arema atau Aremania berunjuk rasa di Kantor Arema FC, Mayjend Pandjaitan, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (30/1/2023). Unjuk rasa itu berujung ricuh.
Baca juga: Arema FC Mau Bubar, Daftar Tim yang Mundur di Tengah Kompetisi, Singo Edan Ikuti Jejak Persebaya?
Baca juga: Arema FC Keok 4 Laga Beruntun, Kaca Bus Skuad Singo Edan Hancur Sepulang Tanding Lawan PSS Sleman
Tak hanya itu, bus Arema FC diserang oknum suporter usai menjalani pekan ke-20 Liga 1 2022/2023 kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/1/2023).
Terkait pertimbangan membubarkan tim dari manajemen Arema FC, Menpora menyebut hal itu di luar kewenangan pihaknya.
"Enggak tau, itu di luar (kewenangan) kami," ucap Zainudin Amali saat ditemui seusai menerima kunjungan klub Liga 2 di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).
Terkait aksi anarkis saat unjuk rasa yang menuntut penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan, Menpora mengatakan, massa aksi seharusnya bisa mengontrol emosi dalam mengemukakan pendapat.
"Kan polisi sudah bertindak tegas, 107 orang ditangkap. Saya kira memang harus begitu," tutur Amali.
"Tidak boleh menunjukkan kemarahan dengan anarkis seperti itu. Jadi, kejadian di Tangerang juga langsung," sambungnya.
Lebih lanjut, Amali pun mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian.
"Ini kami mendukung langkah-langkah kepolisian dalam menegakkan aturan. Sesuai aturan supaya siapapun yg berniat membuat kerusuhan itu ditanganinya dengan aturan hukum yg ada," pungkas Amali.
Untuk diketahui, imbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC sudah dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sanksi tersebut antara lain adalah enda sebesar 250 juta rupiah hingga larangan bermain di Malang dan tanpa penonton.
Arema FC harus mencari kandang sementara dengan jarak 250 KM dari Stadion Kanjuruhan.
Namun, sampai saat ini, klub berjuluk Singo Edan itu selalu mengalami penolakan ketika ingin menumpang stadion untuk laga kandang.
(Alfarizy/M39)