Berhasil Transformasi BUMN, Erick Thohir Dinilai Mampu Benahi Sepakbola Indonesia
Erick Thohir berhasil merampingkan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41. Selain itu, laba BUMN juga terus meningkat dari Rp 125 triliun pada 2021
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir dinilai sebagai salah satu sosok yang layak menjadi Ketua Umum PSSI.
Sejak menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir berhasil merampingkan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41. Selain itu, laba BUMN juga terus meningkat dari Rp 125 triliun pada 2021 menjadi sekitar Rp 200 triliun pada 2022.
Pengamat sepakbola, Kesit Handoyo mengatakan, sukses Erick Thohir melakukan transformasi di BUMN menjadi nilai lebih dalam melakukan reformasi secara menyeluruh di PSSI.
“Pengalaman Pak Erick memimpin BUMN bisa diterapkan untuk membenahi sepakbola Indonesia. Selain itu, Pak Erick juga bukan orang baru di olahraga. Beliau identik dengan basket serta juga pernah menjadi Presiden Inter Milan. Hal tersebut membuat Pak Erick punya kapasitas untuk memimpin PSSI,” kata Kesit di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Ada lima bakal calon Ketua Umum PSSI yang sudah lolos verifikasi yaitu La Nyalla Mahmud Mattalitti, Erick Thohir, Arief Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemie Francis.
Mereka akan bersaing memperebutkan kursi Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa pada 16 Februari 2023.
Kesit menambahkan, apabila menjadi Ketua Umum PSSI maka Erick Thohir harus memperbaiki sistem yang masih karut-marut.
Dia memberi contoh soal pendaftaran klub profesional yang harus memenuhi sejumlah syarat. Namun, masih ada klub yang tidak bisa memenuhi semua syarat tapi tetap diloloskan.
“Contohnya soal stadion yang harus memenuhi standar FIFA dan AFC. Itu kan sudah jelas tapi saat ini PSSI tidak berani menggelar liga 2 dengan alasan masih banyak stadion yang belum memenuhi standar. Nah ini kan harusnya menjadi permasalahan PSSI kenapa ada klub yang tidak punya stadion memenuhi standar tapi diloloskan,” ujar Kesit.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, jika terpilih memimpin PSSI, dia akan memulainya dengan membongkar tatanan yang sudah ada dan dibangun ulang dengan membuat pondasi baru berupa aturan main baru yang harus ditegakkan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya.
"Harus dibongkar, dibangun ulang. Ayo, kita tata bersama dengan rule of the game baru," kata Erick Thohir.
Erick mencontohkan, hal yang akan diatur dalam aturan baru itu bagaimana nanti Indonesia mempunyai liga yang baik. Jangan sampai ikhtiar dan kemauan memperbaiki ini dipropagandakan oleh kepentingan individu.
Aturan baru itu, kata Erick, juga dibutuhkan untuk menghindari konflik kepentingan, seperti yang dilakukannya saat melakukan aksi bersih-bersih di BUMN.
Erick menyadari nantinya keputusannya tidak akan bisa menyenangkan semua pihak. Namun hal itu harus dihadapi jika ingin sepakbola Indonesia berprestasi.
"Sudah terlalu lama masyarakat berharap sepakbola yang mereka persepsikan baik. Yang pertama itu bagaimana sepakbola yang bersih dan kita kembali bikin indah," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.