Hanya saja kini situasinya cukup dilema dimana Manchester City masih tampil belum konsisten seperti musim-musim sebelumnya meski tengah bersaing di jalur juara.

Keberadaan Haaland seakan membatasi produktifitas pemain Manchester City lainnya pada musim ini.

Jika menelisik lebih jauh, persebaran gol yang diciptakan pemain Manchester City musim lalu memang lebih bervariasi.

Hal ini dikarenakan Manchester City tak bertumpu pada satu pemain saja dalam urusan mencetak gol.

Alhasil tak mengherankan jika pemain seperti Kevin De Bruyne, Riyad Mahrez, hingga Ilkay Gundogan punya koleksi gol yang banyak dan merata pada musim lalu.

Padahal, Manchester City kerapkali menerapkan skema formasi tanpa penyerang alias false nine.

Hanya saja secara produktifitas gol, Manchester City memiliki catatan yang lebih baik dari pemain posisi manapun.

Kini, situasi berbeda dimana Manchester City seperti hanya bertumpu pada Haaland saja untuk mencetak gol.

Jika Haaland tampil di bawah performa terbaiknya seperti melawan Spurs, maka peluang Manchester City untuk mencetak gol tipis.

Situasi itu kerapkali menyebabkan Manchester City tampil kurang maksimal sekaligus gagal meraih kemenangan pada sebuah pertandingan.

Barangkali itulah yang menjadi dasar pendapat Carragher yang memandang Haaland justru melemahkan kekuatan Manchester City pada musim ini.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)