La Nyalla Mau Adaptasi Program Federasi Jepang Buat Memajukan Sepakbola Indonesia
La Nyalla mengatakan Jepang hari ini memiliki lebih banyak pelatih berlisensi A-AFC dibanding negara-negara di Asia lainnya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
“Asprov PSSI dalam konteks football development harus mampu menjadi Agen Persemaian Bibit-Bibit Pemain, Pelatih dan Wasit. Sehingga secara positif akan tumbuh pemain-pemain muda dan klub amatir di daerah,” ujar La Nyalla.
“Asprov PSSI menjadi sentra bagi Football Family di daerah. Baik di tingkat Askot atau Askab, Klub, Akademi hingga SSB. Untuk itu, Asprov PSSI mutlak menjalankan Kompetisi Liga 3 dengan High Quality sesuai benchmarking technical development. Yang kita kenal dengan istilah; Sepuluh Tiga Puluh,”
“Yaitu kompetisi Liga 3 harus dilaksanakan dalam waktu 10 bulan, dan setiap klub harus bertanding secara kompetitif sebanyak 30 kali dalam satu musim kompetisi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, La Nyalla kini tengah bersaing bersama empat calon Ketua Umum lainnya untuk memperebutkan pimpinan PSSI periode 2023-2027.
Kongres Luar Biasa (KLB) atau Kongres Pemilihan PSSI akan diadakan pada 16 Februari mendatang di Jakarta.
Jumlah pemilik suara atau voters yang menentukan siapa yang menjadi Ketum dan Exco PSSI sebanyak 87 anggota yang terdiri dari 34 Asprov, 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, Federasi Futsal Indonesia dan dua asosiasi (Asosiasi Sepakbola Wanita dan Asosiasi Pelatih).