TRIBUNNEWS.COM- Gempa besar yang melanda Turki dan Suriah mendorong Merih Demiral, bek timnas Turki untuk berbuat sesuatu.

Merih Demiral yang musim ini tercatat sebagai pemain Atalanta berpikir bagaimana caranya bisa mengumpulkan banyak uang dari donasi.

Punya kaus Cristiano Ronaldo yang didapat saat CR7 masih bermain di Juventus, Merih Demiral melelang kaus tersebut untuk disumbangkan kepada korban gempa di negaranya.

Jersey Juventus Cristiano Ronaldo akan Dilelang, dana akan disumbangkan.

Pada hari Senin, gempa kuat melanda Turki tenggara dan negara tetangga Suriah pada dini hari, menghancurkan kota-kota dan menewaskan ribuan orang.

Mantan bek Juventus Merih Demiral telah mengumumkan bahwa dia akan melelang jersey Cristiano Ronaldo yang ditandatangani dari koleksinya untuk mengumpulkan dana.

Melalui Twitter, Demiral, yang merupakan rekan satu tim Ronaldo saat di Juventus, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan mantan penyerang Manchester United itu tentang situasi di Turki dan Suriah, sebelum memutuskan untuk melelang jersey yang ditandatanganinya untuk mengumpulkan dana.

Jumlah yang diterima dari lelang akan disumbangkan ke LSM lokal.

"Saya baru saja berbicara dengan @Cristiano. Dia mengatakan bahwa dia sangat sedih dengan apa yang terjadi di Turki.

Kami melelang jersey bertanda tangan Ronaldo dalam koleksi saya. Semua hasil lelang akan digunakan di zona gempa. Dana akan disumbangkan ke ahbap," tulis Demiral pada kiriman jersey bertanda tangan di Twitter.

Korban Meninggal Lebih dari 15.000

Lebih dari 15.000 orang tewas dalam gempa Turki-Suriah, demikian laporan dari otoritas setempat.

Korban tewas setelah bencana gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin telah meningkat menjadi setidaknya 15.383, menurut pihak berwenang.

Korban tewas di Turki melonjak lebih dari 3.000 dalam hitungan jam dan sekarang menjadi 12.391, menurut Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki pada Kamis.

Jumlah total kematian di Suriah mencapai setidaknya 2.992, termasuk 1.730 di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut, menurut kelompok pertahanan sipil "White Helmets",

serta tambahan 1.262 kematian di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah, menurut kepada media pemerintah Suriah.