West Ham vs Chelsea: Pasukan Impian The Blues, Live on Vidio Sabtu 11 Februari Pukul 19.30 WIB
Chelsea bertekad mengakhiri paceklik gol saat bertandang ke kandang West Ham, Stadion London dalam pekan ke-23 Liga Primer, Sabtu (11/2) malam nanti.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Chelsea bertekad mengakhiri paceklik gol saat bertandang ke kandang West Ham, Stadion London dalam pekan ke-23 Liga Primer, Sabtu (11/2) malam nanti.
Kehadiran kembali Joao Felix, dan suntikan sejumlah pemain baru lain senilai total Rp 7,7 triliun telah memicu optimisme pasukan Chelsea asuhan Graham Potter ini.
Dua laga sebelumnya, The Blues Chelsea dipaksa bermain imbang tanpa gol, masing-masing kontra Liverpool, serta terakhir kontra Fulham.
Saat melawan The Cottager di Stamford Bridge, The Blues turun dengan tampilan baru.
Para pemain anyar seperti Enzo Fernandez, dan Noni Madueke melakukan debut yang mengesankan.
Namun, itu ternyata masih belum cukup mematahkan pertahanan rival dari London barat tersebut.
Tim dengan tampilan baru ini masih terjebak dalam masalah lama, yakni kurang garang di depan gawang lawan.
Usai laga, pelatih Potter mengamini masalah tersebut, dan berharap para pemainnya bisa lebih agresif, dan tajam saat menyerang.
"Banyak hal positif yang bisa diambil. Tapi, saya setuju bahwa lini depan kami masih belum terlalu tajam, seperti yang diharapkan. Banyak hal yang harus diperbaiki dalam pola penyerangan," katanya.
Kabar baik datang jelang laga akhir pekan. Salah satu pemain paling menjanjikan, Joao Felix bakal kembali masuk skuat.
Felix datang dengan status pemain pinjaman enam bulan dari Atletico Madrid pada Januari lalu.
Sialnya, dalam debutnya penyerang berusia 23 tahun ini langsung dikartu-merah setelah menekel Kenny Tete saat Chelsea kalah 1-2 dari Fulham. Dia pun diskorsing tiga laga.
Selama bermain 58 menit sebelum diusir dalam debutnya, Felix dinilai tampil mengesankan. Dia bertandem apik dengan Kai Havertz, dan kerap menghadirkan ancaman nyata di Craven Cottage.
Felix bermain di belakang Havertz sebagai pembuka serangan, dan juga mengacaukan konsentrasi lawan dengan pergerakan eksplosifnya.