Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

The King Coman, Kingsley Coman Pemain Tercepat yang Gapai 39 Kemenangan dalam 50 Laga Liga Champions

Kingsley Coman mencetak gol kemenangan Bayern dalam laga ke-50 di UCL. Ini kali ke-39 Kingsley Coman menang di UCL.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in The King Coman, Kingsley Coman Pemain Tercepat yang Gapai 39 Kemenangan dalam 50 Laga Liga Champions
FRANCK FIFE / AFP
Pemain depan Bayern Munich Kingsley Coman (kiri) merayakan gol pertama timnya saat pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Paris Saint-Germain (PSG) dan FC Bayern Munich di stadion Parc des Princes di Paris pada Februari 14, 2023. 

TRIBUNNEWS.COM- Kingsley Coman mencetak gol kemenangan Bayern dalam laga ke-50 di UCL.

Ini kali ke-39 Kingsley Coman menang di UCL, menjadikannya pemain yang terbanyak menang dalam 50 laga di Liga Champions.

Pada 2020, PSG kalah 1-0 dari Bayern di final UCL lewat gol menit ke-59 dari Kingsley Coman

Seperti deja vu pada 2023, PSG kembali kalah 1-0 dari Bayern di leg ke-1 16 besar lewat gol menit ke-53 dari Kingsley Coman

Pada final Liga Champions 2020 di Lisbon, Portugal, Joshua Kimmich memberikan umpan silang dari kanan Kingsley Coman.

Pada babak 16 besar Liga Champions 2022/23 di Paris, Alphonso Davies dari kiri Kingsley Coman.

Tapi hasilnya sama: diselesaikan menjadi gol oleh Kingsley Coman untuk Bayern Muenchen ke gawang Paris Saint-Germain (PSG) 1-0.

Tiga tahun lalu, sundulan Coman ke gawang PSG memenangkan Piala Eropa keenam bagi Bayern.

Berita Rekomendasi

Kemarin, tendangan voli kaki kanan dari gelandang berusia 26 tahun ini ke gawang PSG membuat Bayern dalam posisi favorit lolos ke perempatfinal.

Ada yang berbeda juga dalam selebrasi gol dari Coman.
Tiga tahun lalu, dia merayakan gol dengan selebrasi sepenuh hati saat final di Stadion da Luz, Lisbon.

Tapi kemarin, sadar bahwa dia bermain di kandang PSG, yang merupakan mantan klubnya, Coman tahu diri dengan tak melakukan selebrasi.

Dia tak mau menyakiti hati para pendukung PSG --klub di mana dia pernah menuntut ilmu selama sembilan tahun di level akademi, dan yunior.

"Mencetak gol di Parc des Princes adalah impian masa kecil. Itu adalah momen spesial. Itu adalah klub tempat saya dibesarkan, kota tempat saya dilahirkan. Jadi saya tidak ingin merayakannya di sini di depan para fans," kata pemain timnas Prancis ini.

Yang membuat orang jadi lebih bersimpati adalah, usai laga, sang gelandang kemudian memberikan jerseynya untuk ballboy yang ada di sana.

Lumayan sekadar pelipur lara kekecewaan para fan di stadion.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas