Loris Karius Siap Beraksi Lagi Saat Newcastle Melawan Manchester United di Final Piala Carabao
Kiper pilihan ketiga, Newcastle, Loris Karius kemungkinan akan mengakhiri puasa bermain selama dua tahun terakhir.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Di PSV, dia hampir secara eksklusif bermain sebagai pemain sayap kiri.
Dan di timnas Belanda, dia menjadi salah satu dari dua striker nomor sepuluh dalam formasi 3-5-2.
Menyesuaikan diri dengan posisi baru cukup sulit. Apalagi di lingkungan yang benar-benar baru, pastinya jauh lebih sulit lagi.
Terlebih, menjadi striker sentral bukanlah posisi yang cocok untuknya.
Meskipun tingginya 1,93 cm --tinggi untuk ukuran penyerang--, namun dia tidak memiliki kemampuan atau kekuatan udara untuk memenangkan pertarungan fisik melawan bek tengah, membuatnya sulit untuk memenangkan sundulan, menahan bola, atau menimbulkan masalah.
Saat melawan Everton, dan juga Newcastle, Gakpo bermain di tengah diapit Darwin Nunez, dan Mohamed Salah sebagai dua penyerang sayap.
Namun alih-alih jadi ujung tombak, Gakpo lebih cenderung menjadi pemain nomor 10 dalam formasi berlian, turun lebih dalam, dan mencari ruang untuk melayani dua striker.
Itu adalah peran yang mirip dengan yang dilakukannya di Piala Dunia.
Dan peran itulah yang sangat dinikmatinya.
Proses gol kedua Liverpool di menit ke-17 memperlihatkan bagaimana optimalnya Gakpo dalam posisi, dan peran barunya itu.
Bermula dari serangan yang dibangun olehnya dari luar kotak penalti.
Dia memberi umpan dulu ke belakang kepada Fabinho, sembari bergerak pelan masuk ke kotak penalti.
Fabinho mengumpan kepada Mohamed Salah. Bersamaan dengan itu, Gakpo menyelusup, dan Salah melepaskan umpan terbosan yang diselesaikan dengan sempurna oleh sang bomber. Gol yang brilian!
Dua gol dalam tempo 17 menit itu menunjukkan ketajaman The Reds telah kembali.
Newcastle sendiri dikenal sebagai tim dengan pertahanan terkuat di Liga Primer musim ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.