Mereka mencetak 20 gol di Grup A - terbanyak dari tim mana pun di babak grup.

Dan ketajaman mereka merata. Tiga pemain Napoli yang berbeda terlibat langsung dalam lima atau lebih gol, dengan Giacomo Raspadori (empat gol; dua assist), Piotr Zielinski (tiga; dua), dan penyihir sayap Khvicha Kvaratskhelia (dua; tiga) semuanya dalam performa terbaik.

Ditambah dengan Osimhen, dan beberapa pemain lain yang berperan dalam mengalahkan Liverpool, Rangers dan Ajax.

Performa gemilang itu menunjukkan Azzurri pantas jadi kandidat kuat pemenang Liga Champions pertama Italia sejak Inter Milan era Jose Mourinho pada 2010.

Tapi, pertama-tama mereka harus menghadapi ancaman lawan babak 16 besar yang berbahaya.

Frankfurt lolos ke 16 besar setelah jadi runner-up grup D di bawah Tottenham Hotspur dengan selisih hanya satu poin.

Mereka menyingkirkan dua langganan UCl, Benfica, dan Marseille.

Performa kuat Die Adler tak lepas dari ketajaman sang bomber, Randal Kolo Muani.

Peyerang asal Prancis berusia 24 tahun ini telah mencetak 15 gol di berbagai kompetisi musim ini.

Dahsyatnya lagi, dia juga memimpin dalam perolehan assists sebanyak 14 kali.

Skuat asuhan Oliver Glasner ini dikenal juga sebagai jago kandang.

Mereka tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir Deutsche Bank Park, di mana tim-tim seperti Barcelona, dan West Ham United bergelimpangan di sana dalam perjalanan Frankfurt mengangkat trofi juara.

Secara keseluruhan, pasukan Glasner ini hanya kalah dua kali dari 19 laga terakhir mereka di Eropa, dengan mengemas sepuluh kali menang dalam prosesnya.

Frankfurt juga sedang naik daun di Bundesliga.