Benfica Berpeluang Besar Tembus Perempat Final Lagi Menjelang Leg Ke-2 Babak 16 Besar Liga Champions
Benfica mendapatkan peluang terbaik untuk bisa lolos lagi ke babak perempat final Liga Champions.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Benfica mendapatkan peluang terbaik untuk bisa lolos lagi ke babak perempat final Liga Champions.
Setelah pada leg pertama Babak 16 besar, Benfica unggul 2-0 atas Club Brugge. Laga leg kedua akan digelar di Stadin Da Luz, Lisabon pada Rabu (8/3).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, Benfica bisa mencapai perempat final Liga Champions dalam dua musim berturut-turut, setelah tersingkir dari delapan besar oleh Liverpool pada musim 2021-22.
Juara Belgia Brugge berada di urutan keempat di liga domestik dengan hanya dua kemenangan dalam 11 pertandingan di bawah pelatih Inggris Scott Parker sejak ia ditunjuk pada bulan Desember.
Gol David Neres di Bruges meninggalkan sisi Scott Parker unggul 2-0 di laga leg pertama babak 16 Besar.
Pelatih percaya bahwa mereka dapat mengungguli kembali lawannya dalam laga kedua yang digelar di Lisabon.
Setelah menang di Belgia, Benfica bisa meniru pencapaian musim lalu mencapai babak delapan besar.
Mereka bermain sabar dan klinis di leg pertama dan lebih menyerang saat main di Lisbon.
Pelatih Benfica, Roger Schmidt menyatakan sangat penting mencetak gol di leg pertama.
"Sangat penting untuk mencetak gol kedua [di Bruges]. Ketika Anda memainkan leg pertama di laga tandang dan menang, itu adalah langkah pertama yang sangat bagus. Kami berada di titik tengah," katanya.
Sedangkan pelatih Club Brugge, Scott Parker enggan menyerah dan dia menyatakan laga ini masih terbuka bagi kedua tim.
"Ini adalah urusan berkaki dua. Jika Anda mengakui begitu banyak gol sehingga menjadi misi yang mustahil,
itu tidak memenangkan apa pun. Kami hanya harus masuk ke dalam kotak penalti di saat yang tepat Di Lisbon dan dalam sepak bola, semuanya mungkin," katanya.
Babak 16 Besar Liga Champions menempatkan pekerjaan pelatih dalam risiko pemecatan. Babak ini tidak pernah baik untuk keamanan pekerjaan pelatih yang sering goyah di klub-klub top Eropa.