Daftar Top Scorer Liga 1: Pemain Asing Berkuasa, Pembatasan Pemain Naturalisasi Kian Berpolemik
Dua musim beruntun Ilija Spasojevic menyelamatkan wajah sepak bola Indonesia dari persaingan dengan pemain asing soal mencetak gol di Liga 1.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Memasuki pekan ke-29 Liga 1 2022-2023, pencetak gol terbanyak masih dikuasai pemain asing dari tabel 5 besar hanya Ilija Spasojevic yang menyandang status WNI.
Duel PSS Sleman melawan Bhayangkara FC membuka pekan ke-29 Liga 1 musim ini, The Guardian sukses pecundangi tuan rumah dengan skor 0-1.
Satu gol Alex Martins Ferreira bawa kemenangan Bhayangkara FC atas PSS Sleman, tiga poin tambahan membawa The Guardians semakin nyaman di peringkat ketujuh.
Bhayangkara FC mengoleksi 41 poin, selisi satu poin dari penghuni peringkat enam klasemen sementara Liga 1 2022, Madura United.
Baca juga: Marck Klok Stefano-Lilipaly Protes Diskriminasi: Di Timnas Orang Indonesia, Di Liga 1? Naturalisasi!
Sementara PSS Sleman terpaut 4 poin dari zona degradasi, pasukan Elang Jawa bertengger di peringkat ke-15 dan terselamatkan.
Andai masuk ke jurang degradasi, PSS Sleman akan tetap bermain di Liga 1 musim depan setelah ditiadakannya degradasi pada musim ini.
Sementara persaingan dalam perebutan gelar juara di musim ini semakin sengit, PSM Makassar sebagai pemuncak klasemen unggul 10 poin dari peringkat kedua, Persib Bandung.
Persija Jakarta masih setia berada di peringkat ketiga diikuti Bali United, tentu membosankan kompetisi sepak bola tanpa adanya degradasi.
Ditambah warna Liga 1 semakin lenyap dengan kearifan lokal dalam perebutan status pencetak gol terbanyak musim ini, tak ada produk lokal asli Indonesia di lima besar tabel.
Hingga pekan ke-29 kompetisi, David da Silva masih nyaman dengan torehan 19 golnya untuk Persib Bandung di musim ini.
Torehan itu selisih empat gol dari Matheus Pato dari Borneo FC yang berada di peringkat kedua, wajah Indonesia justru terselamatkan oleh pemain naturalisasi.
Ilija Spasojevic satu-satunya pemain berstatus WNI yang berada di lima besar pencetak gol terbanyak Liga 1 musim ini dengan 14 golnya.
Sementara peringkat keempat diisi Privat Mbarga, rekan satu tim Spaso di Bali United diikuti Lulinha dari Madura United dan Ryo Matsumura dari Persis Solo dengan 11 gol mereka.
Ramadhan Sananta menjadi satu-satunya pemain lokal Indonesia yang mampu bersaing di 10 besar pencetak gol terbanyak Liga 1 2022.
Pemain PSM Makassar itu berhasil mengoleksi 9 gol dan berada di urutan kedelapan daftar pencetak gol terbanyak Liga 1 bersama beberapa pemain lain.
Torehan ini tentu memalukan, bagaimana kualitas para juru gedor asli Indonesia yang dipertanyakan hanya Ilija Spasojevic yang konsisten.
Di musim lalu striker timnas Indonesia itu bahkan keluar sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi dengan torehan 23 golnya.
Dua musim beruntun Ilija Spasojevic menyelamatkan wajah sepak bola Indonesia dari persaingan dengan pemain asing soal mencetak gol di Liga 1.
Jika ditarik ke belakang lagi, Liga 1 2020 yang dihentikan, Beto Goncalves yang berstatus naturalisasi juga bertengger di lima besar top scorer dengan 3 golnya.
Sementara itu di musim Liga 1 2019, Beto dan Spaso jadi dua WNI yang bersaing di lima besar top scocer.
Kenyataan ini seolah menampar Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI yang mewacanakan pembatasan pemain asing termasuk naturalisasi di Liga 1 2022.
Erick Thohir bahkan berharap, jika bisa klub-klub Liga 1 hanya memiliki satu pemain naturalisasi, klaim yang memicu polemik baru di dunia sepak bola Indonesia.
"PSSI mengambil posisi. Kalau bisa dan harus bisa, pemain naturalisasi hanya satu. Kalau tidak, kapan pemain Indonesia akan bermain?" ucap Erick Thohir.
Klaim itu membuat sejumlah pemain naturalisasi Indonesia tak kuasa menahan rasa ingin berkomentar, menyuarakan suara hati mereka.
Banyak yang memperlihatkan tidak terima dengan wacana Erick Thohir, di antaranya seperti Marc Klok, Victor Igbonefo hingga Ilija Spasojevic sendiri.
Tak bermaksud protes, namun para pemain ini menyuarakan agar wacana yang diusung Erick selaku Ketum PSSI dapat dipertimbangkan kembali. (Eko Isdiyanto/SuperBall)