Rumput Alami SUGBK Bakal Dijahit Dengan Rumput Sintetis
Indonesia terus berbenah jelang menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 5 Mei – 11 Juni 2023.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
![Rumput Alami SUGBK Bakal Dijahit Dengan Rumput Sintetis](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/erick-thohir-saat-meninjau-stadion-utama-gelora-bung-karno-sugbk-bersama-jajarannya.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia terus berbenah jelang menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 5 Mei – 11 Juni 2023.
Salah satu hal yang kini tengah difokuskan yakni persiapan Stadion-Stadion yang telah diajukan kepada FIFA.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir beserta jajarannya pun telah meninjau enam Stadion tersebut.
Sore ini, Senin (13/3/2023), Erick Thohir giliran meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Saat meninjau, Erick melihat kondisi rumput SUGBK tampak rusak pasca konser BLACKPINK yang diadakan pada Sabtu/Minggu lalu.
Usai melihat kondisi ini, Erick memerintahkan kepada PPK GBK untuk tak mengadakan event apapun hingga Piala Dunia U-20 nanti.
“Masalah di Jakarta (SUGBK) hanya satu, jangan dipakai lagi sampai ke Piala Dunia,” tegas Erick.
Lebih lanjut, Erick meminta Qamal Mustaqim selaku Chairman Turf and Pitch Management Specialist untuk menjelaskan hal apa yang harus dilakukan dengan keadaan rumput seperti ini
Qamal pun menjelaskan rumput dengan jenis Zeon Zoysia ini harus ditumbuhkan lebih dulu selama satu bulan, setelah itu baru lah proses penjahitan dengan rumput sintetis agar kualitas rumput standar FIFA.
“Jadi nanti pada saat sekitar minggu ketiga Maret itu ada stitching. Stitching itu sebetulnya yang dikatakan hybrid sebetulnya adalah yang stitching ini. Yang kita tahu sistem hybrid. Nah, di lapangan bola nanti ada hybrid juga. Jadi enam lapangan yang akan dipakai oleh Piala Dunia harus standar FIFA dan itu harus distiching,” ujar Qamal.
“Stitching itu menjahit rumput sintetis, dimasukan di rumput asli. Alat jahit. Jadi kalau alat jahitnya itu seperti kamar gitu berbentuk kamar gitu nanti akan set-set-set masuk di lapangan untuk menjahit di antara rumput asli. Jadi rumput asli itu nanti ada rumput sintetisnya,” terangnya.
Qamal pun membeberkan sebenarnya SUGBK dijadwalkan pertama dilakukan stitching, akan tetapi dengan kondisi seperti ini, SUGBK justru dijadwalkan ketiga.
Rumput alami SUGBK harus tumbuh alami dulu salaam satu bulan setelah itu baru dijahit dengan rumput sintetis.
“Untuk pengoprasiannya (stiching) hanya seminggu, tapi persiapannya tidak boleh seperti tadi, ada yang botak, itu tidak boleh. Sehingga rumput aslinya harus stabil dulu. Untuk stabil, ini, kami butuhkan waktu sekitar sebulan. Sehingga tadinya di Jakarta itu harusnya stitching-nya nomor satu, kami geser jadi nomor tiga urutannya, Bali, Surabaya setelah itu Jakarta,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.