Ibarat Petir di Siang Bolong, Drama Kilat Pemecatan Julian Nagelsmann di Bayern Munchen
Ibarat petir di siang bolong, barangkali itulah peribahasa yang cocok menggambarkan situasi Julian Nagelsmann di Bayern Munchen.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Ibarat petir di siang bolong, barangkali itulah peribahasa yang cocok menggambarkan situasi masa depan Julian Nagelsmann di Bayern Munchen.
Di tengah momen liburan bermain ski di Austria, Nagelsmann mendapatkan kabar mengejutkan secara mendadak dari manajemen klubnya sendiri.
Bayern Munchen secara dadakan memutuskan untuk memecat Nagelsmann dari jabatan pelatih utama Die Roten.
Meskipun Bayern Munchen secara resmi belum mengumumkan pemecatan tersebut, kabar pemecatan Nagelsmann sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk dirilis oleh pihak klub.
Baca juga: Liburan Nagelsmann Banjir Air Mata, Bayern Munchen Takut Thomas Tuchel Disambar Real Madrid
Pemecatan Nagelsmann tentu sangat mengejutkan mengingat performa Bayern Munchen tak terlalu buruk pada musim ini.
Di Liga Champions, Nagelsmann bahkan mampu membawa Bayern Munchen tampil sempurna musim ini.
Nagelsmann berhasil membuat Bayern Munchen menjadi satu-satunya klub yang memiliki rasio kemenangan paling sempurna di Liga Champions.
Raihan kemenangan dalam delapan laga beruntun menjadi bukti sempurnanya performa Bayern Munchen di panggung Liga Champions.
Kemenangan yang diraih Bayern Munchen juga tak sembarangan, mengingat mereka mampu mengalahkan Barcelona, Inter Milan hingga PSG baik dalam laga kandang maupun tandang.
Di Liga Jerman, Bayern Munchen juga masih berada di jalur juara dengan menempati posisi kedua klasemen.
Bayern Munchen hanya terpaut satu poin saja dari Borussia Dortmund yang saat ini memimpin perburuan gelar juara Liga Jerman.
Di ajang DFB Pokal, Bayern Munchen juga masih bertahan di babak perempat final.
Bayern Munchen akan memperebutkan tiket semifinal melawan SC Freiburg, tepat setelah agenda jeda internasional yang tengah berlangsung.
Berkaca dari fakta tersebut, pemecatan Nagelsmann yang dilakukan Bayern Munchen secara mendadak tentu menimbulkan berbagai pertanyaan publik.
Dilansir Bild, ada beberapa alasan yang menjadi penguat keputusan Bayern Munchen berani memecat Nagelsmann secara mendadak.
Petinggi Bayern Munchen mengambil keputusan tersebut setelah melihat kinerja Nagelsmann selama periode tahun 2023.
Hilangnya potensi 10 poin yang dirasakan Bayern Munchen dalam mengarungi kompetisi Liga Jerman khususnya pada tahun ini menjadi salah satu alasannya.
Petinggi Bayern Munchen seakan menganggap hal itu sebagai awal dari tanda bencana timnya dalam mengarungi sisa kompetisi musim ini.
Pada waktu bersamaan, manajemen Bayern Munchen juga merasa takut kehilangan kesempatan untuk mendatangkan pelatih sekelas Thomas Tuchel.
Di tengah minat Spurs dan Real Madrid, Bayern Munchen merasa kecewa jika tidak bisa mendatangkan pelatih yang membawa Chelsea memenangkan gelar Liga Champions dua tahun lalu tersebut.
Hingga pada akhirnya, momen jeda internasional kali ini dimanfaatkan Bayern Munchen untuk memecat Nagelsmann dan segera mengumumkan kedatangan Tuchel.
Dengan ambisi besar yang dimiliki Bayern Munchen untuk bisa merajai sepak bola Eropa lagi, keputusan manajemen untuk memecat Nagelsmann menjadi hal yang dipertaruhkan pada akhir musim ini.
Jika pelatih baru Bayern Munchen mampu membawa tim anyarnya tersebut meraih kejayaan terutama dengan meraih treble winners, tentu keputusan manajemen layak diacungi jempol.
Hanya saja, jika pelatih anyar Bayern Munchen gagal total memberikan trofi pada akhir musim ini, hal itu akan menjadi bumerang tersendiri bagi manajemen.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)