Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

AHY Ingatkan Jangan Jadikan Dunia Sepak Bola Sebagai Alat Politik untuk Tingkatkan Elektabilitas 

AHY menilai pembatalan akan membuat nama Indonesia buruknya di mata dunia internasional dan mubazirnya persiapan yang dilakukan

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in AHY Ingatkan Jangan Jadikan Dunia Sepak Bola Sebagai Alat Politik untuk Tingkatkan Elektabilitas 
WARTA KOTA/YULIANTO
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menghadiri acara buka puasa bersama Partai Nasdem di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). Partai NasDem menggelar acara buka puasa bersama dengan dihadiri sejumlah tokoh politik seperti Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, Sekjen PKS Habib Abu Bakar Al-Habsyi dan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi sebagai ajang silaturahmi pada momentum Ramadhan 1444 Hijriah. Warta Kota/YULIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan agar dunia sepak bola jangan dijadikan alat politik.

Adapun hal itu diungkapkannya merespon gagalnya penyelengaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Mulainya AHY menilai bahwa gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Setidaknya mengakibatkan empat kerugian bagi bangsa Indonesia.

AHY menyebutkan kerugian pertama buruknya nama Indonesia di dunia internasional.

Kedua mubazirnya persiapan-persiapan yang telah dilakukan. Ketiga kerugian materiil akibat dana negara telah dikeluarkan untuk persiapan penyelenggaraan.

BERITA TERKAIT

"Sementara kerugian keempat adalah kerugian potensi, benefit atau keuntungan ekonomi yang bisa dihasilkan jika itu bisa dilakukan di Indonesia, termasuk pariwisata dan UMKM saat pandemi terpuruk," kata AHY dalam keterangannya tertulisnya, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Batalnya Gelaran Piala Dunia U20 Disebut Ubah Peta Politik, Jokowi Bisa Tak Lagi Dukung Ganjar

Selain itu, AHY menegaskan bahwa sebetulnya sampai dengan hari ini, jelas posisi Indonesia ingin turut memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

“Yes, itu ada dalam undang-undang dasar kita. Saya ulangi, itu ada dalam semangat konstitusi kita, masalah kemerdekaan berbangsa dari segala penjajahan di dunia,” katanya. 

AHY melanjutkan perjuangan dan solidaritas Indonesia untuk Palestina hendaknya diletakkan pada jalur diplomasi multilateral yang semestinya.

 “Jangan campur adukkan. Forumnya tidak sama, kita punya banyak forum lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Ada namanya PBB, Perserikatan Bangsa-Bangsa, United Nations, yang setiap tahun menggelar Sidang Umum PBB atau UN’s General Assembly (GA)," kata AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat itu melanjutkan kalau mau disampaikan di forum tersebut. Tapi sudah berapa kali GA, sekalipun pemimpin bangsa tidak datang ke sana. 

"Sekali lewat zoom ketika pandemi, selebihnya ya tidak datang. Padahal itu adalah forum yang baik untuk menyuarakan isu-isu dunia tadi, maupun ada forum-forum multilateral lainnya,” tegas AHY.

AHY kemudian berpesan, agar dunia sepak bola tidak dijadikan alat untuk berpolitik.

“Kalau PSSI dijadikan alat politik, nggak akan benar sepak bola kita. Nggak hanya sepak bola, semua olahraga.” kata AHY.

“Jadi saya berharap, kita semua bermohonlah kepada mereka yang mengurusi itu semua, pemerintah kita, pemimpin kita, ya benar-benar menata ini dengan baik. Jangan pakai agenda politik, jangan pakai tujuan untuk meningkatkan elektabilitas,” tutupnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas