Cristian Stellini Belajar Semangat Hidup dan Pantang Menyerah dari Para Pengungsi Terdampak Perang
Mantan asisten Conte ini larut dalam emosi saat berbicara tentang krisis dalam hidupnya. Dia pernah menjalani skorsing dan jadi konsultan pengungsi.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Pelatih anyar Tottenham Hotspur, Cristian Stellini menegaskan timnya tak sedang dalam kondisi krisis.
Hanya, Cristian Stellini membenarkan situasi Tottenham Hotspur terasa chaos dalam dua pekan terakhir.
Setelah berpisah dengan Antonio Conte, Tottenham dihantam kabar Direktur Pelaksana mereka, Fabio Paratici dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama 30 bulan.
Gara-gara Fabio Paratici terlibat kasus finansial saat di klub Italia, Juventus.
"Ini bukan krisis. Krisis adalah saat kamu tak bisa bermain sepak bola," ujar Stellini.
Mantan asisten Conte ini larut dalam emosi saat berbicara tentang krisis dalam hidupnya.
Mantan bek Genoa ini pernah menjalani skorsing karena tuduhan suap pengaturan skor.
Dia kemudian jadi konsultan pengungsi dari negara-negara terdampak perang.
Dari para pengungsi itulah, dia belajar tentang semangat hidup, dan pantang menyerah.
"Mereka hidup sangat sulit, tapi tetap tersenyum. Saya ingin, para pemain juga selalu tersenyum. Tak ada wajah sedih. Senyum membuat kita optimistis," katanya.
Tottenham Hotspur melakoni era baru tanpa Antonio Conte sebagai manajer saat datang ke Goodison Park untuk melawan Everton dalam pekan ke-29 Liga Primer Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, Selasa (4/4) dini hari nanti.
Setelah kepergian Conte pada 26 Maret, asisten manajer Tottenham Hotspur Cristian Stellini akan menjadi pelatih kepala, dengan Ryan Mason sebagai orang kedua untuk sisa musim 2022-23.
Tugas pertama Stellini sebagai manajer Tottenham Hotspur adalah mengatasi tim asuhan Sean Dyche, yang telah membaik sejak kedatangannya sebagai manajer Everton pada akhir Januari lalu.
Sejarah memihak Spurs dalam duel ini. Tim London Utara ini hanya sekali kalah dalam 20 pertemuan terakhir di liga, dengan catatan sepuluh menang, dan sembilan kali seri.