Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Romelu Lukaku Dapat Kritikan, Disebut Seperti Lupa Cara Bermain Bola, Begini Kata Jurnalis Italia

Kembalinya Romelu Lukaku ke Italia dinilai sebagai proyek yang gagal total. Romelu Lukaku dinilai lupa cara main bola.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Romelu Lukaku Dapat Kritikan, Disebut Seperti Lupa Cara Bermain Bola, Begini Kata Jurnalis Italia
ISABELLA BONOTTO / AFP
Penyerang Inter Milan asal Belgia Romelu Lukaku bereaksi selama pertandingan Serie A Italia antara Inter Milan dan Napoli di stadion Giuseppe Meazza di Milan, pada 4 Januari 2023. 

TRIBUNNEWS.COM- Kembalinya Romelu Lukaku ke Italia dinilai sebagai proyek yang gagal total.

Dan ketika Romelu Lukaku kembali ke Chelsea pada akhir musim, itu akan menjadi pembebasan bagi Inter Milan.

Itulah opini pedas dari jurnalis Serie A , Alvise Cagnazzo dikutip dari Daily Mail tentang Romelu Lukaku.

Lebih jauh dia menulis, striker Belgia itu sepertinya lupa cara bermain sepak bola di Milan. dan tampak rapuh tak berdaya.

Big Rom, julukannya saat ini menghadapi momen terburuk dalam kariernya – periode yang lebih sulit daripada yang ia alami di musim terakhirnya di Manchester United sebelum pindah ke Inter.

Dia sebenarnya punya modal besar saat tampil melawan Fiorentina.

Sebelumnya, Lukaku mengemas empat gol dalam laga internasional untuk negaranya.

BERITA REKOMENDASI

Masing-masing cetak hattrick ke gawang Belgia, dan cetak gol ke gawang Jerman.

Namun, melawan La Viola, performnya sangat mengecewakan. Bahkan disindir seperti pemula yang sedang belajar ice skating lantaran beberapa kali tergelincir pada momen penting.

Baru mencetak tiga gol dari 16 laga, predikat Lukaku sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di Serie A pun patut dipertanyakan kembali.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi punya tiga laga di depan yang disebut-sebut bisa menyelamatkannya dari ancaman pemecatan.

Kekalahan 0-1 dari Fiorentina di laga terakhir menjadi pemicu makin santernya isu pelatih berusia 46 tahun Simone Inzaghi bakal segera didepak.

Itu menjadi tiga kekalahan beruntun pertama Nerazzurri di Serie A dalam enam tahun terakhir.

Lebih jauh lagi, itu menjadi kekalahan keempat dalam lima laga terakhir di Serie A.

Jangankan berbicara tentang scudetto, kini target paling realistis bagi Nerazzuri adalah mempertahankan posisi di zona Liga Champions.

Saat ini, skuat Inzaghi berada di peringkat empat klasemen sementara dengan 50 poin dari 28 laga.

Terpaut 21 poin dari Napoli, yang baru saja dilindas AC Milan 0-4. Rossoneri sendiri naik ke peringkat tiga dengan 51 poin.

Posisi Inter, yang telah kalah sepuluh kali musim ini, rawan disalip AS Roma di peringkat lima yang punya poin sama, namun kalah selisih gol. Atalanta juga mengancam lantaran hanya berselisih dua poin.

Performa Nerazurri yang terus merosot inilah yang membuat isu Inzaghi dipecat sebelum akhir musim, makin kencang bergema.
Namun, seperti dikutip dari Gazzetta dello Sport, mantan pelatih Lazio ini punya tiga laga di depan yang bisa jadi penyelamat, setidaknya membuatnya bertahan sampai akhir musim.

Laga penyelamat pertama adalah melawan Juventus dalam leg pertama semifinal Coppa Italia di Allianz Arena, Turin, Rabu (5/4) dini hari nenati.

Coppa Italia ini sepertinya menjadi satu-satunya kesempatan Inzaghi untuk meraih trofi musim ini.

Kemudian, Nerazzurri bertandang ke Campania untuk menghadapi Salernitana di Serie A. Ini akan jadi laga yang rawan.

Berada di peringkat 16, Salernitana sedang dalam performa terbaik setelah tak terkalahkan dalam liga laga terakhir, termasuk menahan AC Milan 1-1.

Terakhir, Inter akan menghadapi Benfica di Portugal dalam leg pertama perempatfinal Liga Champions (14/4) mendatang.

Diyakini, nasib Inzaghi bakal tergantung kepada hasil akhir dari tiga laga krusial pada pekan kesatu, dan kedua April ini.
Jika hasil akhirnya baik, dia bakal bertahan mengawal Inter sampai akhir musim.

Namun, jika hasil akhirnya babak belur, maka kariernya di Giuseppe Meazza bisa berakhir lebih cepat.

Fokus pertama tentunya adalah pada laga pertama di depan mata. Dan ini menjadi kabar buruk. Inter sedang terpuruk, sedang Juventus justru sedang bagus-bagusnya.

Tim Nyonya Tua ini seperti sedang mengalami kebangkitan kedua. Mental juara skuat asuhan Massimiliano Allegri ini memang mengagumkan.

Mental juara Juventus benar-benar tidak diragukan.

Usai diganjar pengurangan 15 poin per 21 Januari 2023, ”Si Zebra” terpuruk ke urutan ke-10 dengan 23 poin pada pekan ke-19.

Mereka tertinggal 14 poin di bawah AS Roma yang saat itu menghuni peringkat keempat atau zona terakhir untuk meraih tiket Liga Champions musim depan.

Juventus pantang menyerah. Mereka secara bertahap memetik lagi kemenangan demi kemenangan dari pekan ke-21 hingga ke-24.
Selepas tren kemenangan itu dihentikan oleh tuan rumah AS Roma dengan skor 0-1 pada pekan ke-25, Juventus kembali merebut kemenangan beruntun dari pekan ke-26 hingga ke-28.

Secara keseluruhan grafik penampilan Juventus delapan pekan terakhir menjadi yang terbaik di antara tim lainnya.

Rentetan hasil positif membawa Juventus merangkak lagi menuju papan atas atau empat besar klasemen. Kini, ”Si Zebra” berada di urutan ketujuh dengan 44 poin.

Mereka hanya tertinggal enam poin dari Inter Milan, dan AS Roma yang masing-masing menghuni peringkat empat, dan lima.

Performa yang luar biasa itu menjadi modal Juventus menjamu Inter Milan.

Mereka semakin percaya diri setelah dua kali menggebuk rivalnya itu masing-masing 0-1 di Milan lewat gol Filip Kostic, dan 2-0 di Turin lewat gol Adrien Rabiot, serta Nicolo Fagioli.

Menariknya, kedua gol itu hasil assist dari Kostic.
Kostic pula yang diperkirakan bakal meneror pertahanan Inter dengan aksi-aksi briliannya dini hari nanti.

Gelandang Serbia berusia 30 tahun ini yang biasa beroperasi di sayap kiri ini, tampil brilian dengan terlibat dalam 24 persen gol Inter, berupa tiga gol, dan delapan assists.

Di kubu Inter, pelatih Inzaghi kemungkin bakal kembali kepada tandem klasiknya di lini depan, Edin Dzeko, dan Lautaro Martinez.

Di laga terakhir saat kalah dari Fiorentina 0-1, dia memasang Romelu Lukaku, dan Joaquin Correa di lini depan, dan hasilnya jauh dri memuaskan. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Isu pemecatan Simone Inzaghi makin kencang
- Diyakini, nasibnya ditentukan hasil akhir dari 3 laga di depan
- Kostic teror Inter di dua duel terakhir

Juventus vs Inter Milan
Penyelamat Inzaghi

3- Pertama sejak 6 tahun terakhir, Inter Milan kalah 3 kali beruntun di Serie A. Masing-masing 2-1 vs Spezia, 0-1 vs Juventus, dan 0-1 vs Fiorentina

8- Juventus tim terbaik di Serie A dalam delapan pekan terakhir. Menang 7 kali, dan hanya sekali kalah dengan cetak 15 gol, dan kebobolan 5 gol

Coppa Italia
Semifinal Leg Ke-1
Allianz Arena, Turin
Rabu (5/4) dini hari

M-M-M-M-M
Juventus 3-5-1-1
Szczesny; Danilo, Bremer, Gatti; De Sciglio, Miretti, Locatelli, Rabiot, Kostic; Di Maria; Vlahovic

K-K-S-K-M
Inter Milan 3-5-2
Onana; Darmian, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Brozovic, Mkhitaryan, Gosens; Martinez, Dzeko

Head to Head
Main 72
Juventus menang 33
Inter Milan menang 18
Seri 21

4 Duel Terakhir
20/03/23 Inter Milan 0 - 1 Juventus
07/11/22 Juventus 2 - 0 Inter Milan
12/05/22 Juventus 2 - 4 E Inter Milan
04/04/22 Juventus 0 - 1 Inter Milan

Top Goals

Juventus
Dusan Vlahovic 8
Adrien Rabiot 7
Arkadiuz Milk 6

Inter Milan
Lautaro Martinez 14
Edin Dzeko 7
Nicolo Barella 5

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
7
6
0
1
13
2
11
18
2
Man. City
7
5
2
0
17
8
9
17
3
Arsenal
7
5
2
0
15
6
9
17
4
Chelsea
6
4
1
1
15
7
8
13
5
Aston Villa
6
4
1
1
12
9
3
13
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas