Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kalau Sepakbola Mau Dijadikan Alat Perjuangan Bangsa Maka Semua Olahraga Harus Diperlakukan Sama

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali menilai ada pembelajaran penting dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Kalau Sepakbola Mau Dijadikan Alat Perjuangan Bangsa Maka Semua Olahraga Harus Diperlakukan Sama
Tribunnews/Abdul Majid
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali saat diwawancarai usai menghadiri aksi seribu lilin dan doa bersama untuk selamatkan sepakbola Indonesia di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Selasa (4/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali menilai ada pembelajaran penting dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Akmal ingin pemerintah atau para pengambil kebijakan agar benar-benar memisahkan unsur politik dalam olahraga.

Bahkan, Akmal menyarankan agar ada pengecualian dalam urusan olahraga terkait konstitusi kita.

Seperti diketahui, pembatalan Piala Dunia U-20 disinyalir salah satunya karena adanya penolakan Timnas Israel.

Penolakan Timnas Israel disuarakan lantaran Indonesia tak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel dan Israel yang dinilai masih sebagai negara penjajah (Palestina) juga bertentangan dengan alinea pertama pembukaan UUD 1945.

“Jadi menurut saya jangan kita berpikir simpel dan yang kita hadapi sederhana karena masalah yang kita hadapi masalah besar,

Berita Rekomendasi

kita dianggap bangsa yang tidak punya komitmen jadi jangan bicara dulu Piala Dunia U-17 tapi kita kedepan bicara dulu tentang konstitusi kita, semua.

Mau dibawa kemana olahraga dan sepakbola kita,” kata Akmal dalam aksi seribu lilin dan doa untuk sepakbola Indonesia di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

“Kalau sepakbola mau dijadikan alat perjuangan bangsa maka semua olahraga harus diperlakukan yang sama".

Jadi kalau kita punya kepentingan politik terkait ideologi bangsa kemudian ini bisa dibuat adendum baru pengecualian di sepakbola, di olahraga semua bisa bertemu dalam kaitannya dengan diplomasi sepakbola dunia. Nah itu yang paling penting,” lanjutnya.

“Kalau komitmen itu bisa dibangun bersama-sama lewat sebuah konstitusi misal Permenlu diganti Perpu dan sebagainya itu baru kita boleh bicara lebih jauh kedepan,” jelasnya.

Kini, setelah Indonesia tak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Ketua Umum PSSi Erick Thohir pun kembali bertemu dengan FIFA.

Dalam pertemuan tersebut, Erick membawa blueprint transformasi sepakbola Indonesia sehingga berharap FIFA tak memberikan sanksi kepada Indonesia.

Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, dikabarkan Erick juga bakal bernegosiasi terkait gelaran Piala Dunia U-17 agar bisa diadakan di Indonesia pada Desember mendatang usai FIFA menghapus Peru yang sebelumnya menjadi tuan rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
16
12
3
1
37
16
21
39
2
Chelsea
17
10
5
2
37
19
18
35
3
Arsenal
17
9
6
2
34
16
18
33
4
Nottm Forest
17
9
4
4
23
19
4
31
5
Bournemouth
17
8
4
5
27
21
6
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas