Perbedaaan Saat FIFA Batalkan Indonesia dan Peru Jadi Tuan Rumah, Ancaman Sanksi Tanpa Terima Kasih
Presiden Jokowi pun berpotensi menorehkan sejarah sebagai kepala yang menyakskan dua sanksi FIFA dalam periode pemerintahannya, yaitu 2015 dan 2023
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Perbedaaan FIFA Saat Batalkan Indonesia dan Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Ada Ancaman Sanksi Tanpa Terima Kasih
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia dan Peru sama-sama mendapat pencabutan status tuan rumah dari FIFA masing-masing untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 dan Piala Dunia U-17 pada 2023 ini.
Hanya, tampak perlakuan lebih baik didapatkan Peru dari FIFA, ketimbang Indonesia yang malah mendapatkan ancaman sanksi setelah dicopot dari tuan rumah Piala Dunia.
BolaNas melansir, ada kesalahan fatal yang dilakukan Indonesia dalam hal gagal menggelar Piala Dunia, terlihat dari surat FIFA kepada Peru.
Baca juga: Sikap Menpora Baru Jika Ketua Umum PSSI Bawa Kabar Negatif Sepulang Melobi FIFA
Baca juga: FIFA Diam Saja, AFC Kutuk Serangan Militer Israel di Final Piala Palestina
FIFA kembali mengambil langkah tegas mengenai hajatan besarnya, kali ini mencopot Peru dari status tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Pada Senin (3/4/2023), FIFA menyatakan Peru tak bisa menggelar Piala Dunia U-17 2023 akibat ketidaksiapan infrastruktur.
Pengumuman FIFA atas nasib Peru itu diawali dengan kata "dengan penuh menyesal", sementara Indonesia tak mendapat sopan santun serupa.
FIFA juga menjelaskan dengan gamblang alasan Peru harus dicoret, yaitu ketidaksiapan infrastruktur hingga beberapa bulan menjelang kick off.
Surat FIFA kepada Peru itu juga diakhiri dengan ucapan "terima kasih", serta membuka peluang bekerja sama lagi pada masa mendatang.
Dua hal itu sama sekali tak tampak dalam surat FIFA kepada Indonesia.
Baca juga: Israel Gagal Lolos, Indonesia Punya Peluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17? Ini Upaya Erick Thohir
Alih-alih, FIFA yang dipimpin Gianni Infantino justru mengancam memberi sanksi kepada PSSI dan sepak bola Indonesia.
Dibanding Peru, alasan Indonesia memang tak bisa diterima di mata FIFA, yaitu penolakan terhadap timnas Israel.
Sementara itu, Peru disebut tak lagi mengebut pembangunan infrastruktur akibat pengalihan anggaran untuk bencana banjir.
Atas alasan itu pula, sulit membayangkan skenario impian Indonesia mendapat limpahan hajatan menggelar Piala Dunia U-17 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.