Hasil CT Scan Bagus, Penjelasan Dokter Persija soal Dony Tri Pasca Insiden Lawan Dewa United
Dokter Tim Persija Jakarta, Ikhsan Eka Putra bersyukur tidak ada masalah dengan hasil CT Scan Dony Tri Pamungkas.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Dokter Tim Persija Jakarta, Ikhsan Eka Putra mengungkapkan kondisi Dony Tri Pamungkas setelah dilanggar pemain Dewa United pada hasil Liga 1 pekan 33, Senin (10/4/2023) kemarin malam.
Dony Tri Pamungkas terlibat duel dengan pemain asing Dewa United pada babak kedua menit 64.
Kala itu, Dony Tri Pamungkas sedang berusaha menyundul bola yang berada di dekatnya.
Baca juga: Thomas Doll Sesalkan Keributan Pemain Persija dan Dewa United Setelah Dony Tri Pamungkas Dilanggar
Ternyata pemain Dewa United yang bernama Lucas Ramos juga berusaha mengambil bola lambung tersebut.
Namun Lucas Ramos menjangkau bola itu bukan dengan kepalanya, melainkan kaki.
Hasil perebutan bola itu mampu dimenangkan Dony dengan kepalanya.
Sementara kaki Lucas Ramos mendarat di bagian wajah Dony.
Dan Dony pun harus ambruk di atas lapangan setelah wajahnya terkena kaki dari Lucas Ramos.
Pertandingan pun sempat dihentikan untuk memberikan pertolongan kepada Dony.
Selain itu, wasit juga mendatangi Lucas Ramos dan langsung memberinya kartu merah.
Dony gagal melanjutkan pertandingan, posisinya pun digantikan Sandi Arta menit 70.
Terkait kondisi pemain Timnas U-20 Indonesia tersebut, Ikhsan bersyukur tidak ada masalah dengan hasil CT Scan.
Pemain kelahiran 11 Januari 2005 itu juga sudah kembali ke Mess setelah menjalani pemeriksaan.
"Alhamdulillah, tidak ada masalah yang serius terkait kondisi Dony."kata Ikhsan Eka Putra dari unggahan instagram Persija.
"Tadi malam, sudah dilakukan pemeriksaan CT scan dan hasilnya bagus semua," tambahnya.
"Setelah pemeriksaan Dony juga langsung pulang tadi malam ke mess," terang Eka.
Terlepas kondisi dari Dony, Persija mampu meraih poin penuh atas Dewa United.
Persija memastikan kemenangan atas Dewa United berkat gol tunggal Hansamu Yama pada injury time.
Kemenangan ini membuat Persija Jakarta naik ke posisi 2 klasemen Liga 1 dengan 63 poin.
Sementara itu pelatih Persija, Thomas Doll, mengatakan bahwa Dony mengalami pembengkakan di area bawah mata dan juga mengalami cedera di bagian hidungnya.
Arsitek asal Jerman itu memberikan komentarnya seusai pertandingan.
"Dokter sedang menuju ke rumah sakit dan ada bengkak di bawah mata (Dony) dan ada sesuatu di hidungnya. Saya berharap tidak terlalu parah tapi kita tidak pernah tahu," ujar Thomas Doll kepada awak media, termasuk Tribun Network.
Lebih lanjut, Thomas Doll juga merasa kecewa dengan respons pemain setelah kejadian itu berlangsung.
Thomas menilai, masing-masing pemain terlalu berlebihan dan terlihat lepas kendali dan terbawa emosi.
"Kejadian seperti itu biasa, tapi reaksi setelah kejadian itu membuat saya tidak mengerti. Terkadang kita seperti binatang, kita kehilangan kontrol, kita terkadang ingin memukul seseorang atau sesuatu yang lain," tutur Thomas Doll.
"Saya pikir kejadian itu bisa saja terjadi, tapi tidak perlu sampai kehilangan kontrol, kehilangan pikirian. Seperti sedang berada di hutan dan tidak seperti sedang pertandingan sepakbola," tegasnya.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun heran, karena kejadian itu selalu terjadi di Liga Indonesia sepanjang musim ini.
Thomas paham betul apabila para pemain emosi setelah kejadian itu, namun, dia menyayangkan sikap pemain yang terkesan tidak profesional.
"Itu tidak benar dan itu tidak seharusnya terjadi di sepak bola. Oke, seseorang telah mendapatkan kartu merah," ungkap pelatih berusia 57 tahun itu.
Tapi, saya melihat situasi itu di sepanjang musim ini dan sebenarnya saya juga melihat kejadian seperti ini di Eropa, tapi tidak (ricuh) seperti itu," jelasnya.
Terakhir, ia menyentil performa wasit yang memimpin laga tersebut, Aprisman Aranda, yang menurutnya tidak tegas dalam mengambil keputusan.
Menurutnya, wasit bisa mengusir 3-4 pemain setelah kejadian tersebut, termasuk anak didiknya.
"Tentu pemain marah, tapi jangan seperti (ingin memukul) dan wasit melihat-lihat (kebingungan), seharusnya wasit bisa mengusir 3-4 pemain dari lapangan, mungkin juga dari pemain saya, dan tidak masalah," tegas Thomas.
"Karena di masa depan, situasi seperti itu bisa saja terjadi lagi, karena para pemain berpikir bisa melakukan itu kembali," tandasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Network/Alfarizy AF)