Proses Penjualan Manchester United Keluar Jalur, Legenda MU Ungkap Ketakutan Terbesar Suporter
Proses penjualan Manchester United saat ini sedang berada di titik abu-abu. Keluarga Glazer malah keluar jalur, para suporter tak puas.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Proses penjualan Manchester United saat ini sedang berada di titik abu-abu.
Ketika pertama kali diumumkan dijual pada November lalu, Manchester United langsung memperoleh sejumlah peminat seperti Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thamani.
Sayangnya, tawaran 5 miliar poundsterling (Rp91.7 triliun) dari Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim masih berada di bawah valuasi keluarga Glazer.
Baca juga: Keluarga Glazer Keluar Jalur, Titik Didih Peminat Manchester United Diuji
Seperti yang diketahui, keluarga Glazer menginginkan tawaran sebesar 6 miliar poundsterling (Rp110 triliun) dari para peminat.
Alhasil, saat ini penjualan Manchester United malah justru keluar jalur.
Dilansir ESPN, Joel dan Avram Glazer sedang mempertimbangkan untuk tetap menjadi pemilik Setan Merah.
Mereka dilaporkan memperoleh suntikan dana investasi dari luar yang akan memungkinkan mereka untuk tetap menjadi pemilik MU dan berpotensi menggandakan nilai klub selama satu dekade ke depan.
Skenario semacam itu pernah membuat legenda MU, Gary Neville, menjadi was-was.
Pada Maret lalu, Gary Neville menuturkan bahwa gagal terjualnya Setan Merah adalah ketakutan terbesar suporter Setan Merah.
"Ketakutan terbesar penggemar Manchester United saat ini adalah bahwa keluarga Glazer menggunakan proses ini untuk bertahan atau membawa masuk semacam investasi minoritas," tutur Neville dikutip dari Mirror.
"Mereka tidak berkomunikasi dengan penggemar United selama 20 tahun, jadi mereka tidak akan melakukannya saat menjual klub."
"Jadi, ada unsur yang tidak diketahui," terangnya.
Selanjutnya, pria berusia 48 tahun itu mendeskripsikan bahwa tetap tinggalnya pemilik asal Amerika Serikat (AS) tersebut di klub merupakan sebuah mimpi buruk.
Di mana sebelumnya ada rumor bahwa beberapa pihak dari keluarga Glazer enggan untuk menjual klub.