Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

PSM Makassar, Juara Liga 1 yang Tidak Punya Stadion, Lapangan Tak Mumpuni hingga Ditolak Pemain

Cerita Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar sejak kedatangannya pada April hingga membangun skuad juara Liga 1 di awal musim. Sulit tanpa stadion.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in PSM Makassar, Juara Liga 1 yang Tidak Punya Stadion, Lapangan Tak Mumpuni hingga Ditolak Pemain
KOMPAS.com/Suci Rahayu
Cerita Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar sejak kedatangannya pada April hingga membangun skuad juara Liga 1 di awal musim. Sulit tanpa stadion. - Selebrasi gol Wiljan Pluim dan pemain-pemain PSM Makassar dalam laga Liga 1 2022-2023 kontra Madura United di Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (31/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Momen PSM Makassar yang berhasil menjuarai Liga 1 2022/2023 tidak banyak yang menduga. Bahkan jauh dari keyakinan karena hampir terdegradasi pada musim sebelumnya.

Tidak ada yang ingin bergabung dengan PSM Makassar di awal musim, mendapati penolakan dari pemain Liga 1 hingga harus menjalani trial untuk mendapatkan karakteristik pemain yang diharapkan oleh sang juru taktik, Bernardo Tavares.

Tapi, momen itu berubah untuk musim ini. Pemain yang pernah menolak berbondong-bondong untuk masuk skuad PSM Makassar setelah juara Liga 1.

Lalu, seperti apa perjalanan Bernardo Tavares dengan PSM Makassar hingga mampu juara Liga 1?

Baca juga: Cerita Pilu Bernardo Tavares di Balik Gelar Juara PSM, Siapa Pemain Bintang yang Remehkan Juku Eja?

 

Awal Kedatangan Bernardo Tavares

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares bercerita banyak saat diwawancarai Chandra Margatama yang dipost di akun YouTube Candra.

Video berdurasi 38 menit 44 detik itu menceritakan bagaimana awal Bernardo Tavares membentuk skuad klub tertua di Indonesia mengarungi musim 2022/2023.

BERITA REKOMENDASI

Dia juga menceritakan bagaimana kesulitan yang dia hadapi ketika pertama datang ke Makassar.

Bernardo Tavares datang ke Makassar pada April 2022.

Sebelum itu, dia mengakhiri kontrak kerjasama dengan klub asal Finlandia Helsinski IFK karena sudah tidak ada kesepahaman di antara kedua belah pihak.

Selang beberapa hari masa kerja tersebut berakhir, Bernardo Tavares bercerita bagaimana dia dihubungi oleh agennya untuk mencoba sesuatu yang baru di daerah yang belum ia kunjungi, yakni Indonesia.

Bernardo Tavares yang berasal dari Portugal punya teman akrab yang sudah lebih dulu menjalani kepemimpinan sebagai pelati di Indonesia.


Dia adalah Eduardo Almeida, mantan pelatih Arema FC.

Menurut Tavares, Eduardo Almeida banyak membantunya dalam menjelaskan bagaimana iklim sepak bola di Indonesia.

Satu di antara yang membuat dia tertarik adalah antusiasme suporter sepak bola di Indonesia.

"Saya berbicara dengan dia (Eduardo Almeida, red), bagaimana keadaan di Indonesia dan setelah saya melihat ekosistem suporter dan semangat suporter yang mereka miliki dalam permainan dan ini membuat saya penasaran tentang ini," ucap Bernardo Tavares dalam YouTube Chandra Margatama yang diupload pada 15 April 2023.

Dengan kesempatan itu, penawaran yang datang dari sang agen untuk mencoba sesuatu yang baru di Tanah Air, dia tertarik untuk memilih PSM Makassar.

Alasannya adalah, PSM Makassar merupakan klub tertua di Indonesia dari sumber yang ia ketahui.

"Mengapa saya memilih PSM Makassar, itu karena saya membaca sesuatu di internet bahwa mereka klub tertua di Indonesia. Dan juga saya melihat beberapa hal di internet tentang semangat para suporter," bebernya.

Hal itulah yang membuatnya tertantang untuk bekerja di klub berjuluk Juku Eja atau Laskar Pinisi ini.

"Ini menempatkan saya, bagaimana saya bisa mengungkapkannya, saya ingin bekerja di klub seperti ini yang memiliki gairah," jelasnya

Masa-masa Sulit Bernardo Tavares di Awal Musim

Rekap perjalanan PSM Makassar hingga Juara Liga 1 2022/2023, sukses pecundangi Persib Bandung namun tidak berlaku untuk Persija Jakarta.
Rekap perjalanan PSM Makassar hingga Juara Liga 1 2022/2023, sukses pecundangi Persib Bandung namun tidak berlaku untuk Persija Jakarta. (Instagram PSM Makassar)

Tapi, setibanya di Makassar, Bernardo Tavares cukup terkejut dengan kondisi klub.

Seperti yang diketahui, PSM Makassar musim ini adalah tim juara Liga 1 yang berstatus tim musafir.

PSM Makassar harus hijrah ke Pare-pare untuk melakoni laga kandang, dan itu merupakan jarak yang cukup jauh dari Makassar.

Stadion jadi faktor pertama yang diungkapkan oleh Bernardo Tavares.

PSM Makassar tidak punya stadion yang bisa mereka gunakan dalam laga home.

Hal itu ternyata tidak hanya untuk venue pertandingan, PSM Makassar juga tidak memiliki lapangan yang cukup baik untuk menunjang sesi latihan.

"Apa yang saya rasakan saat tiba di sini untuk bekerja di PSM Makassar, kami tidak memiliki stadion, kami tidak memiliki lapangan untuk latihan," ungkapnya.

Termasuk juga sarana untuk ruang ganti tim hingga penginapan tim.

"Kami tidak punya tempat untuk istirahat," sambungnya.

"Saya melihat kondisi kami sangat sedih karena saya tidak mengharapkan ini."

Karena itu, PSM Makassar harus menempuh waktu hingga 4 jam untuk bisa sampai ke Stadion Pare-pare yang menjadi homebase mereka musim ini.

Waktu empat jam bukanlah sebentar karena tim juga harus kembali dengan jarak tempuh yang sama melalui perjalanan darat.

"Di pertandingan kandang kami menempuh perjalanan hampir 4 jam ke Parepare dengan menggunakan bus dan setelah 4 jam ke Makassar. Saya pikir tidak ada tim di Liga 1 yang melakukan perjalaan lebih dari kita," tambahnya.

Faktor lainnya adalah faktor teknis saat membangun skuad PSM Makassar mengarungi kompetisi musim 2022/2023.

Upayanya untuk merekrut pemain incaran seperti dari Liga 1 jauh dari harapan bahkan hingga mendapati penolakan.

Tidak ada dari mereka yang ingin bermain untuk PSM Makassar.

"Saya ingat kami mencoba merekrut banyak pemain dari Liga 1 dan tidak ada yang mau datang atau harganya yang terlalu mahal," tambahnya.

Cobaan Tavares tidak hanya berhenti di situ, dia juga tidak melakukan uji coba atau persiapan pertandingan jelang kompetisi dimulai.

Hal itu karena keterbatasan klub di Sulawesi yang bermain di Liga 1 atau Liga 2.

"Kami tidak dapat membuat pertandingan persahabatan melawan Liga 1 atau Liga 2 tim di Makassar karena tidak ada tim di Sulawesi dan di pulau ini kami hanya main sekali, melawan satu tim Liga 2 di Parepare tapi itu di pertandingan pertama, pertandingan persahabatan dan ini adalah realitas kita," jelasnya.

Menurut Tavares, sejatinya kualitas pemain Indonesia tidak banyak perbedaan, dari mereka yang bermain di Liga 1 maupun Liga 2.

Perbedaannya terletak pada intensitas pertandingan, Liga 2 lebih rendah dibandingkan tim Liga 1.

"Saya pikir beberapa pemain Liga 1 dan Liga 2 perbedaannya tidak begitu banyak. Tapi, intensitas pertandingan pada Liga 2 sangat rendah dibandingkan dengan tim Liga 1," katanya.

Oleh sebab itu, upaya yang dia lakukan dengan menjaring pemain yang ingin mengikuti trial dan memanfaatkan potensi pemain muda dari akademi PSM Makassar.

"Kami akan mencoba untuk mendapatkan pemain bagus dari Liga 2 dan juga pemain dari akademi. Jadi saya membuat banyak percobaan."

"Percobaan itu bukan untuk menjatuhkan pemain, itu untuk melihat apakah pemain ini karateristik yang kita cari untuk tim."

Bernardo Tavares menganggap masa-masa sulitnya dalam menciptakan tim dalam skuad PSM Makassar menjadikan pemain kuat.

Pemain kuat bisa menciptakan sebuah momen yang baik juga.

"Saat-saat sulit menciptakan pria (pemain) yang kuat dan pria yang kuat menciptakan momen yang baik," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo
10
6
3
1
16
6
10
21
2
Persebaya
10
6
3
1
9
5
4
21
3
Persib
10
5
5
0
18
8
10
20
4
Bali United
10
6
2
2
16
8
8
20
5
PSM Makasar
10
4
5
1
13
6
7
17
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas