PSM Makassar, Juara Liga 1 yang Tidak Punya Stadion, Lapangan Tak Mumpuni hingga Ditolak Pemain
Cerita Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar sejak kedatangannya pada April hingga membangun skuad juara Liga 1 di awal musim. Sulit tanpa stadion.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Momen PSM Makassar yang berhasil menjuarai Liga 1 2022/2023 tidak banyak yang menduga. Bahkan jauh dari keyakinan karena hampir terdegradasi pada musim sebelumnya.
Tidak ada yang ingin bergabung dengan PSM Makassar di awal musim, mendapati penolakan dari pemain Liga 1 hingga harus menjalani trial untuk mendapatkan karakteristik pemain yang diharapkan oleh sang juru taktik, Bernardo Tavares.
Tapi, momen itu berubah untuk musim ini. Pemain yang pernah menolak berbondong-bondong untuk masuk skuad PSM Makassar setelah juara Liga 1.
Lalu, seperti apa perjalanan Bernardo Tavares dengan PSM Makassar hingga mampu juara Liga 1?
Baca juga: Cerita Pilu Bernardo Tavares di Balik Gelar Juara PSM, Siapa Pemain Bintang yang Remehkan Juku Eja?
Awal Kedatangan Bernardo Tavares
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares bercerita banyak saat diwawancarai Chandra Margatama yang dipost di akun YouTube Candra.
Video berdurasi 38 menit 44 detik itu menceritakan bagaimana awal Bernardo Tavares membentuk skuad klub tertua di Indonesia mengarungi musim 2022/2023.
Dia juga menceritakan bagaimana kesulitan yang dia hadapi ketika pertama datang ke Makassar.
Bernardo Tavares datang ke Makassar pada April 2022.
Sebelum itu, dia mengakhiri kontrak kerjasama dengan klub asal Finlandia Helsinski IFK karena sudah tidak ada kesepahaman di antara kedua belah pihak.
Selang beberapa hari masa kerja tersebut berakhir, Bernardo Tavares bercerita bagaimana dia dihubungi oleh agennya untuk mencoba sesuatu yang baru di daerah yang belum ia kunjungi, yakni Indonesia.
Bernardo Tavares yang berasal dari Portugal punya teman akrab yang sudah lebih dulu menjalani kepemimpinan sebagai pelati di Indonesia.
Dia adalah Eduardo Almeida, mantan pelatih Arema FC.
Menurut Tavares, Eduardo Almeida banyak membantunya dalam menjelaskan bagaimana iklim sepak bola di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.