Ada Grup WA Berisi Para Pelatih Anti-Shin Tae-yong, Benarkah Timnas Indonesia 'Gini-gini Aja'?
Shin Tae-yong pantas mendapat kritik, tetapi tidak dengan cara yang dikemukakan pelatih futsal Doni Zola. Ada grup WA berisi pelatih haters STY
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ada Grup WA Berisi Para Pelatih Anti-Shin Tae-yong, Benarkah Timnas Indonesia 'Gini-gini Aja'?
TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong dikabarkan memiliki kubu pembenci yang dinilai tidak objektif dalam menilai kinerja sang pelatih di timnas Indonesia.
Kubu pembenci itu kabarnya terhimpun dalam grup whatsapp yang katanya berisi pelatih "anti" Shin Tae-yong.
Atas kabar ini, muncul pembelaan dalam bentuk ulasan yang berkesimpulan kalau pelatih Korea Selatan itu tidak pantas dikritik berdasarkan sentimen.
Baca juga: Naturalisasi Justin Hubner Batal, Asa Shin Tae-yong Satukan 5 Bek Eropa di Timnas Indonesia Sirna
Shin Tae-yong terhitung telah memasuki tahun keempat melatih timnas Indonesia, dengan prestasi dapat diperdebatkan.
Pelatih Korea Selatan itu pantas mendapat kritik, tetapi tidak dengan cara yang dikemukakan pelatih futsal Doni Zola.
Doni Zola (Coach Donzol) mengungkap terdapat grup pembenci Shin Tae-yong yang menilai buruk kinerja sang oppa.
"Karena gua punya grup WA bersama pelatih-pelatih tuh sangat anti STY," ucap Doni Zola.
"Salah satunya karena naturalisasi, yang kedua mungkin ngerasa kok hasilnya gini-gini aja."
"Artinya mereka juga punya alasan dong kenapa mereka menganggap STY gagal," katanya.
Baca juga: Metode Shin Tae-yong Sudah Usang? Trik Indra Sjafri Tawarkan Cara Lebih Segar di Timnas Indonesia
BolaNas dalam ulasannya menyebut, poin kritik yang disampaikan rekan pelatih Doni Zola itu tak pantas dialamatkan kepada Shin Tae-yong.
Poin pertama, mengenai naturalisasi, yang terus dilakukan oleh PSSI berkat dorongan Shin Tae-yong.
"Perlu dicermati, naturalisasi bukan hal tabu dalam sepak bola internasional, dan dilakukan oleh negara terkecil hingga terbesar.
Negara tetangga, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam memiliki pemain keturunan atau bahkan pemain asing yang dikonversi menjadi warga negara tiga negara itu.