Akibat Lionel Messi, Bintang AS Roma Paulo Dybala Pernah Membenci Cristiano Ronaldo
Bintang AS Roma, Paulo Dybala, pernah membenci penyerang Al Nassr, Cristiano Ronaldo. Itu semua berkat pesona Lionel Messi di Argentina.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bintang AS Roma, Paulo Dybala, pernah membenci penyerang Al Nassr, Cristiano Ronaldo.
Padahal Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo pernah bermain bersama di Juventus selama tiga tahun dan tak ada isu mengenai keretakan hubungan keduanya.
Ternyata kebencian La Joya (julukan Dybala) terhadap CR7 terjadi sewaktu dirinya masih kecil.
Itu semua terjadi akibat rivalitas antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang berlangsung selama satu dekade lebih.
Diketahui Dybala dan Lionel Messi merupakan rekan setim di Timnas Argentina.
Jadi tak heran, jika sebagai anak muda dari Argentina membenci CR7 dan lebih memilih Lionel Messi.
"Saya menghabiskan tiga tahun yang menyenangkan bersama Cristiano, tim ini [Juve] sangat kuat dan dia menambahkan sesuatu yang lebih," kata La Joya dilansir Football Italia.
"Ada persaingan besar antara Messi dan Ronaldo di Argentina."
"Suatu kali, kami naik pesawat untuk bertanding, saya duduk di belakang dan dia sedikit di depan."
"Pada waktu tertentu, dia mendatangi saya, kami berbicara tentang kehidupan secara umum, dan saya mengatakan kepadanya: 'Ketika masih anak-anak, saya membencimu'."
"Kami menertawakannya dan kami selalu berhubungan baik," jelasnya.
Kini pemain berusia 29 tahun itu telah berpisah dengan CR7.
Ronaldo yang kini berseragam Al Nassr, pindah dari Juventus ke Manchester United pada 2021 silam.
Sementara Dybala hengkang dari Bianconeri dan merapat ke AS Roma secara bebas transfer pada awal musim ini.
Bersama Giallorossi, ia menandatangani kontrak selama tiga tahun.
Meskipun sempat mengadakan pembicaraan dengan Inter Milan dan Napoli, pesepak bola Argentina itu akhirnya memilih berlabuh ke AS Roma.
Alasannya ialah peran Jose Mourinho sebagai pelatih.
"Dia [Mourinho] memiliki citra dan kekuatan penting untuk semua tim yang dia tukangi," jelasnya.
"Dia sangat bagus ketika berbicara dan membangun relasi dengan seseorang."
"Saya merasakan perasaan khusus, sulit menemukan seseorang yang berbicara dengan tulus."
"Dan hampir semua yang dia katakan terjadi di lapangan. Lagi pula, dia meraih prestasi di hampir setiap tim yang dia latih," ungkap Dybala.
Sejauh ini kerja sama keduanya memang berjalan mulus.
La Joya telah membukukan 16 gol dan delapan assist dari 34 penampilan di semua kompetisi.
Ia merupakan aktor penting di lini depan tim.
Hasilnya, Giallorossi bersaing di empat besar klasemen Liga Italia dan masih bertarung di semifinal Liga Eropa.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.