Grup Pelatih Haters Shin Tae-yong Bisa 'Sekak' Metode TC Jangka Panjang yang Usang
Sejak melatih timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong terbukti ketergantungan pada training camp jangka panjang yang mengorbankan karier pemain
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Saat pelatih asing berkualitas berdatangan ke Indonesia pada Liga 1 2022/23, jadilah Shin Tae-yong menjadi bulan-bulanan.
Thomas Doll (Persija) dan Bernardo Tavares (PSM) menjadi dua nama paling vokal yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap sang oppa.
Thomas Doll dan Tavares merupakan dua pelatih yang kerap memberikan kepercayaan bagi pemain muda di tim utama dalam kompetisi Liga 1.
Bagi dua pelatih itu, pemain akan lebih berkembang apabila merasakan kompetitifnya Liga 1, ketimbang cuma berlatih di tim nasional.
Benar saja, pemain Persija seperti Muhammad Ferarri atau pemain PSM seperti Ananda Raehan dapat langsung menembus timnas (U-20 dan U-22), tanpa mengikuti pemusatan latihan.
"Pemain timnas Indonesia bakal tertinggal dalam aspek kompetitif, apabila diminta terus-terusan meninggalkan klub demi metode usang Shin Tae-yong," tulis BolaNas.
Di lingkup sepak bola dunia, jadwal tim nasional telah diatur dalam jeda internasional FIFA Matchday, dan klub sangat tegas dengan menolak melepas pemain di luar jadwal itu.
"Ke depan, PSSI harus memastikan Shin Tae-yong tak lagi mengganggu agenda pemain di klub, agar timnas Indonesia mendapatkan keuntungan dari terasahnya para pemain di level tertinggi," tulis ulasan tersebut.
(BolaNas/Najmul Ula)