Kisah Tragis Siswa 3 SD di Subang, Tewas Usai Dirundung, Bagaimana Konsekuensi Hukum Bagi Pelaku?
Keluarga korban, Sarti mengatakan bahwa korban sempat mengaku dipukul oleh tiga kakak kelasnya sebelum tidak sadarkan diri.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isak tangis keluarga pecah saat prosesi pemakaman Albi Ruffi Ozara (9) bocah kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan, Kabupaten Subang, yang meninggal dunia diduga akibat jadi korban perundungan 3 orang kakak kelasnya.
Albi dimakamkan di pemakaman umum setempat, Selasa (26/11/2024), sekitar pukul 10.30 WIB, dengan diiringi Isak tangis keluarga, guru, dan rekan korban.
Baca juga: Murid SD di Subang Koma usai Di-bully 3 Kakak Kelasnya, Pj Bupati Turun Tangan
Selama proses pemakaman berlangsung, terlihat suasana sedih dirasakan oleh kedua orangtua korban.
Kasus Bullying Berakhir Tragis
Pada Jumat (22/11/2024) Albi diketahui masih koma daan menjalani perawatan di ICU RSUD Ciereng Subang.
Keluarga korban, Sarti mengatakan Albi sempat mengeluh sakit hebat di bagian kepala.
Tidak hanya itu siswa SD kelas 3 itu juga muntah-muntah.
"AR sempat mengeluh sakit di kepala hingga muntah-muntah," Kata Sarti, keluarga korban, Jumat.
Sebelum Albi tidak sadarkan diri, ia sempat mengaku dipukul kakak kelasnya.
Tiga kakak kelas yang memukulnya itu adalah M, D, dan O, yang merupakan siswa kelas 4 dan 5 di sekolah yang sama.
“Kejadiannya pas jam istirahat sekolah, AR dipalak oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, namun AR tak mau memberikan uang yang diminta oleh ketiga kakak kelasnya tersebut, hingga akhirnya AR di pukuli,” terangnya.
Baca juga: Buntut Kasus Bullying di Subang, Kepala Sekolah Dinonaktifkan, Pj Bupati: Harusnya Ini Tak Terjadi
Sangat Kritis
Sarti menerangkan, mulanya keluarga mencoba merawat Albi di rumah.
Akan tetapi, setelah kondisinya memburuk ia dilarikan ke RSUD Subang.
Dokter langsung memindahkan Albi ke ICU lantaran kondisinya sangat kritis.
Pihak keluarga pun sempat menanyakan ke sekolah.