Bola tembakan Van Do Le mengarah tepat ke pojok atas gawang.

Anak asuh Hans Michael bukan tanpa perlawanan, pergerakan Roman Angot cs didominasi dari sisi sayap kiri.

Tapi hingga menit 20 mereka masih kesulitan untuk masuk area pertahanan Vietnam.

Setelah itu, laga berjalan cukup alot. Laos membangun serangan cukup rapih dari satu dua sentuhan antarpemain mereka.

Beberapa kesempatan memang terputus dari akurasi umpan yang belum tepat.

Hal itu juga terjadi dari anak asuh Philliphe Troussier. The Golden Warriors muda ini kesulitan menembus pertahanan Laos setelah unggul satu gol.

Pada menit 36, pemain Laos memeragakan permainan menarik bagaimana mereka punya daya juang untuk menyamakan kedudukan.

Kerja sama tim cukup baik sehingga Khounthoumphone menciptakan peluang melalui sepakan jarak dekat ke gawang Vietnam.

Namun sayang bisa ditangkap Van Chuan Quan.

Intensitas serangan justru meningkat jelang jeda turun minum dari kedua tim.

Vietnam tak mau kalah. Kualitas individu dari Van Do Le cukup memengaruhi permainan. Dia menciptakan peluang pada menit 40. Pergerakannya ke kotak penalti lepaskan tembakan percobaan ke gawang, tetapi laju bola masih melebar tipis dari tiang gawang sisi kiri Laos.

Hingga jeda turun minum, tak ada gol tambahan yang tercipta dari kedua tim, Vietnam unggul 1-0 dari Laos.

Selepas jeda turun minum di awal babak pertama, ritme permainan Vietnam berubah, anak asuh Troussier kerap kehilangan bola, baik saat melepaskan umpan ataupun dari individu pemain yang mampu direbut oleh pemain Laos.

Sebaliknya, Laos justru meningkatkan intensitas permainan mereka jadi lebih agresif.