Toni Kroos Menjadi Manusia Juara di Real Madrid, Bersama Alaba Sabet Semua Trofi di 2 Klub Berbeda
Toni Kroos telah menyabet semua potensi juara di berbagai kompetisi yang diikutinya bersama Real Madrid, serta klub sebelumnya, Bayern Muenchen.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Kompletlah sudah Toni Kroos menjadi seorang manusia juara. Trofi Copa del Rey yang diraih setelah Real Madrid mengalahkan Osasuna 2-1 pada final di Estadio La Cartuja, Minggu (7/5/2023) dini hari.
Hal itu membuat Toni Kroos telah menyabet semua potensi juara di berbagai kompetisi yang diikutinya bersama Real Madrid, serta klub sebelumnya, Bayern Muenchen.
Tak sendiri, Toni Kroos bersanding bareng rekannya di El Real, David Alaba, yang juga bergabung dari Bayern Muenchen, untuk jadi pemain pertama yang menyabet semua trofi di kompetisi yang pernah diikuti timnya.
Bedanya, Kroos menyempurnakan raihan itu berkat trofi Piala Dunia yang diraihnya bersama Jerman pada 2014 lalu.
Sepanjang kiprahnya gelandang berusia 33 tahun ini resminya hanya memperkuat dua klub yakni Bayern Muenchen, dan Real Madrid. Disela satu musim dengan menjadi pemain pinjaman di Bayer Leverkusen.
Nah, bersama Bayern (2007-2014), dia telah mengangkat trofi di semua kompetisi yang pernah diikuti.
Masing-masing Bunndesliga (3 kali), DFB Pokal (3), DFL-SuperCup, Liga Champions, UEFA Super Cup, serta FIFA Club World Cup.
Pindah ke Real Madrid (2014-sekarang), Kroos mengoleksi trofi La Liga (3), Supercopa de España (3), UEFA Champions League (4), UEFA Super Cup (3), dan FIFA Club World Cup.
Copa de Rey yang diraihnya kemarin, menjadi trofi penyempurnanya sebagai manusia juara.
Kroos menyebut kemenangan 2-1 atas Osasuna di partai final itu sebagai "sangat penting", karena ia berhasil memenangkan semua gelar bersama Los Blancos.
“Ini gelar yang sangat penting bagi saya karena saya ingin memenangkan segalanya bersama Real Madrid. Hari ini selesai dan saya sangat senang; kita harus merayakannya”, katanya dikutip dari La 1 de Televisión Española.
“Itu tidak pernah mudah, dan pertandingan hari ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya untuk bisa mengangkat trofi tersebut," tutur Kroos.
"Ini memang bukan permainan terbaik kami, tapi itu normal karena Anda memiliki lawan yang seperti siap menyerahkan nyawanya di final ini. Final harus dimenangkan, dan kita tidak selalu harus bermain lebih bagus," katanya.
Madrid unggul cepat pada laga final itu lewat gol Rodrygo saat laga baru berlangsung dua menit.