Aston Villa vs Tottenham: Amarah Harry Kane, Live on Vidio Sabtu 13 Mei Pukul 21.00 WIB
Harry Kane akhirnya buka suara. Striker Tottenham Hotspur ini mengkritik standar permainan klubnya yang katanya berada di bawah standar.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Terpaut enam poin dari Manchester United (yang baru bermain 34 main) di peringkat empat untuk jatah ke Liga Champions,
dan berselisih lima poin dari Liverpool di posisi lima yang mendapat jatah ke Liga Europa.
Namun, posisi Spurs di peringkat enam sendiri masih jauh dari kata aman.
Brihgton mengintai di peringkat tujuh dengan 55 poin, dengan baru bermain 33 kali. Aston Villa juga mengancam di peringkat delapan.
Jika bisa menekuk Spurs, Villa bisa mengambil-alih posisi enam.
Karena itulah, Kane kehilangan kesabaran.
Karena itulah Kane mencak-mencak. Dia tak ragu menyebut tim ini berada di bawah standar sejak Mauricio Pochettino meninggalkan klub pada November 2019 lalu.
"Ini musim yang sulit. Mungkin dalam beberapa tahun terakhir, dua atau tiga tahun terakhir, kami belum berada di tempat yang kami inginkan sebagai klub, jadi pada akhirnya, ada beberapa hal internal yang perlu kami bicarakan," katanya di Skysports.
"Kami perlu mendiskusikan beberapa standar seputar tim dan tempat latihan, yang perlu kami bahas kembali.
Kami memiliki [standar] yang ada ketika Mauricio Pochettino ada di sini, jadi secara internal kami perlu melakukan itu," ujar Kane.
Dia kemudian memberi sinyal bakal bertahan musim depan, karena berbicara tentang kebutuhan pelatih baru, dan pemain baru.
"Pimpinan [Daniel Levy] akan membuat keputusan tentang apa yang menurutnya terbaik untuk klub, dalam hal pelatih dan siapa yang ingin dia bawa, para pemain yang akan pergi dan siapa yang ingin dia bawa," tuturnya.
"Ini adalah momen penting bagi klub, untuk merasakan kembali hubungan dengan para penggemar, yang saya tahu telah dibuat frustrasi dengan momen-momen ini.
Kami perlu mcoba membangun kembali hubungan itu dan mencoba mendorong semuanya ke arah yang sama," kata Kane bertekad.
Tapi Villa berpotensi menyulitkan. Di bawah racikan Unai Emery, secara luar biasa mereka bisa menjauh dari zona degradasi, dan sekarang berpeluang merebut tiket ke Eropa.
Sayangnya, setelah sebelas laga tanpa kekalahan, The Villains kini baru menunjukkan gelagat mengendur setelah kalah dua kali beruntun. Yang pertama ditekuk Manchester United 1-0, serta kalah 1-0 dari Wolves, di mana keduanya berupa laga tandang.