TRIBUNNEWS.COM - Protagonis kemenangan 3-0 Manchester City atas Everton, Ilkay Gundogan tak ingin terburu nafsu untuk segera melihat timnya menyegel gelar juara Liga Inggris musim 2022/2023.

Hasil manis diukir Ilkay Gundogan lewat ukiran brace dan satu gol dari Erling Haaland saat Manchester City mengalahkan Everton di Goodison Park Stadium, Minggu (14/5/2023) malam WIB.

Kemenangan ini mengantarkan Ilkay Gundogan dan kolega nyaman duduk di puncak klasemen Liga Inggris. Skuad asuhan Pep Guardiola ini membukukan 85 poin dari 35 pertandingan.

Baca juga: Hasil Liga Inggris Everton 0-3 Man City, Gelar Juara Haaland Cs Mendekat, The Toffees OTW Degradasi

Mereka sukses membuat margin empat angka dengan pesaing terdekatnya, Arsenal yang mengekor di tempat kedua.

Senyum Manchester City semakin merekah setelah mengetahui Arsenal kalah 0-3 dari Brighton yang berlangsung di Stadion Emirates.

Kekalahan ini jelas menguntungkan Manchester City. Selain unggul dalam perolehan poin, tim berjuluk The Citizens ini mengantongi satu pertandingan yang belum dilakoni.

Situasi ini kemudian membuat gaung Manchester City untuk lebih cepat menyegel gelar juara Liga Inggris mengemuka.

Dengan Arsenal menyisakan dua pertandingan, sulit bagi skuad asuhan Mikel Arteta itu mengejar perolehan angka Manchester City dengan skenario di satu laga simpanan, Haaland cs bisa meraih kemenangan.

Meski demikian, Ikay Gundogan tak ingin rekan-rekannya larut dalam euforia. Mantan pemain Borussia Dortmund tersebut meminta pemain Manchester City untuk tak terlena.

Meski secara kondisi The Citizens berada di atas angin, namun potensi untuk ketikung pada match pamungkas masih terbuka.

"Saya pikir kami memiliki tim yang sangat berpengalaman," terang Gundogan selepas pertandingan, menukil dari laman Football London.

"Situasi ini bukan hal yang baru bagi kami ketika harus besaing di laga terakhir dalam perburuan gelar juara (Liga Inggris). Skuad kami kenyang pengalaman untuk mengatasi sebuah tekanan," sambung penggawa Timnas Jerman ini.

Sisa dua hingga tiga pertandingan, Manchester City dituntut tampil sempurna tanpa cela.

Hal ini merujuk kepada ambisi Arsenal untuk bisa mengakhiri puasa gelar Premier League yang terakhir kali mereka cicipi pada edisi 2004.