Alasan Julian Nagelsmann Tolak Chelsea, Saat Ini The Blues Bak Air Keruh
Alasan Julian Nagelsmann menolak tawaran menjadi pelatih baru Chelsea akhirnya terkuak. The Blues memiliki banyak masalah.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Alasan Julian Nagelsmann menolak tawaran menjadi pelatih baru Chelsea akhirnya terkuak.
Agen Julian Nagelsmann, Volker Struth, menyebut bahwa menolak tawaran Chelsea merupakan pilihan yang tepat bagi kliennya.
Pada April lalu, Nagelsmann menarik diri dari negosiasi dengan The Blues karena beberapa alasan.
Menanggapi penolakan tersebut, Chelsea kemudian berujar bahwa juru taktik berusia 35 tahun itu bukanlah pilihan utama mereka.
Sayangnya suara berbeda dikeluarkan oleh Volker Struth, yang mengeklaim jika Nagelsmann merupakan pilihan nomor 1 The Blues.
Melampaui Mauricio Pochettino yang telah sepakat untuk melatih klub London Barat itu pada musim depan.
"Saya dapat memastikan bahwa Chelsea dengan cepat menelepon (setelah Nagelsmann dipecat oleh Bayern Munchen). Ada beberapa percakapan yang terjadi," jelas Struth dikutip dari Evening Standard.
Bagaimanapun, saat ini kondisi The Blues memang sedang tak baik-baik saja.
Misalnya, soal kebijakan transfer jor-joran yang secara langsung menyebabkan ekspektasi terhadap kesuksesan klub meningkat.
Sementara itu, banyaknya transfer yang dilakukan oleh Todd Boehly juga menyebabkan skuad menjadi gemuk.
Totalnya tim London Barat itu memiliki 32 pemain, tetapi pada akhirnya tak semua sumber daya itu bisa dimaksimalkan dengan baik.
"Itu adalah keputusan yang tepat untuk tidak pergi ke sana. Ini adalah klub yang saat ini berada di perairan yang bermasalah," sambung Struth.
"Dan kebijakan transfer mereka, menghabiskan beberapa ratus juta euro, meningkatkan ekspektasi yang perlu dipenuhi. Ada juga beberapa masalah lain."
"Dia [Julian Nagelsmann] adalah [pilihan] No.1 mereka, itu informasi kami. Saya kira tawaran itu akan diterimanya jika dia menginginkannya," ucapnya.
Di sisi lain, Mauricio Pochettino akan berada di London minggu ini untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Chelsea.
Mantan juru formasi Paris Saint-Germain itu diperkirakan akan menandatangani kontrak selama tiga tahun di Stamford Bridge.
Ia juga diharapkan bakal segera merencanakan langkah The Blues untuk musim depan, termasuk dalam hal transfer dan pemilihan skuad.
Ubah Peruntungan
Selepas meninggalkan Spurs, Pochettino ditunjuk menjadi pelatih Paris Saint-Germain pada Januari 2021.
Ketika itu ia menggantikan posisi Thomas Tuchel yang baru saja dipecat.
PSG merupakan klub yang pernah dibelanya ketika masih aktif sebagai pemain, sayangnya perjalanannya di sana tak mulus.
Pochettino hanya sanggup bertahan selama 1,5 tahun.
Di sana ia mempersembahkan tiga trofi, di antaranya satu trofi Liga Prancis.
Namun, hubungannya dengan klub atau para pemain Les Parisiens kurang baik. Itulah yang membuatnya tersingkir dari Paris.
Kini ia akan segera melakoni petualangan baru. Tentunya Pochettino diharapkan mampu membawa Chelsea kembali berprestasi seperti dahulu.
Sekaligus untuk membuktikan bahwa karier kepelatihannya belum habis. Ia masih memiliki kemampuan untuk meraih penghargaan setinggi-tingginya.
(Tribunnews.com/Deni)