Permalukan Citra Thailand, FA Thailand Jatuhkan Sanksi kepada Dua Pemain Bola dan Tiga Staf Pelatih
Persatuan Sepak Bola Thailand (FAT) secara resmi mengumumkan hukuman bagi para pemain ofisial, dan staf pelatih yang terlibat perkelahian di final.
Penulis: Muhammad Barir
Terjadi bentrokan pemain Thailand U22 dan Indonesia U22 di final SEA Games ke-32.
Unggahan tentang perseteruan kedua tim di ASEAN Football dan berbagai forum lainnya menarik ribuan like dan komentar.
Beberapa suporter Thailand meminta maaf kepada tim U22 Indonesia dan mengaku malu melihat aksi tim Thailand.
Penggemar Thailand dengan akun Chatchawan Panchobsingh menulis:
"Sebagai orang Thailand, saya merasa malu. Malu atas tindakan tim U22 Thailand daripada kegagalan. Tidak sportif bukanlah tujuan Thailand. Tidak dapat diterima," tulisnya dikutip situs berbahasa Vietnam, tuoitre.vn.
"Kami mohon maaf kepada tim sepak bola U22 Indonesia. Selamat atas kemenangan Indonesia. Anda pantas mendapatkan kemenangan ini."
Menanggapi komentar Panchobsingh tersebut, banyak fans Thailand yang menyatakan setuju dan juga meminta maaf kepada Timnas U22 Indonesia.
Sebagai tanggapan, para penggemar Indonesia berterima kasih kepada Panchobsingh dan menegaskan bahwa "Indonesia dan Thailand masih berteman dekat".
Beberapa suporter lain di Asia Tenggara mengungkapkan kekecewaannya saat menyaksikan aksi buruk Thailand dan Indonesia U22 di final SEA Games.
Penggemar lainnya menulis: "Ini seperti final seni bela diri di SEA Games".
"Muay Thai vs silat" - Penggemar Kawantina meninggalkan komentar.
Tim Savuth menulis: "Thailand kalah dari juara sepak bola SEA Games tetapi memenangkan huru-hara".
"Pertandingan kejuaraan di arena UFC" - Fan Khatinama mengutarakan pendapatnya.
Ada juga fans yang menganggap ini "normal di Asia Tenggara",
"sepak bola di Asia Tenggara hampir tidak bisa berkembang".
Anung Setyo menyimpulkan: “Ini adalah budaya sepak bola Asia Tenggara”.