Erick Thohir Tegaskan Apa yang Dilakukan FA Thailand Tidak akan Dilakukan PSSI, Ini Alasannya
Erick Thohir sebagai ketua PSSI, mengapresiasi langkah Thailand yang memberikan hukuman kepada para pemain dan ofisial mereka.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
FA Thailand meminta maaf dan menjanjikan penyelidikan cepat, dan pada hari Selasa mengumumkan larangan satu tahun dari tim nasional untuk pelatih penjaga gawang dan dua ofisial tim.
"Tim pencari fakta dengan suara bulat sepakat bahwa sebagai orang dewasa, pelatih kiper dan ofisial tim harus cukup dewasa untuk mengendalikan situasi dan memberikan contoh yang baik bagi para pemain, yang berusia di bawah 22 tahun," kata FA Thailand dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.
"Mereka seharusnya tidak memimpin atau mengambil bagian dalam insiden itu."
Sepak bola pria di SEA Games dua tahunan dimainkan antara tim di bawah 23 tahun.
Kiper Soponwit Rakyart - yang dikartu merah setelah berlari setengah dari panjang lapangan untuk memberikan pukulan menyelam - dilarang masuk tim nasional selama enam bulan.
Pengganti Teerapak Pruengna juga diberi larangan enam bulan.
"Sementara mereka mengambil bagian dalam insiden itu, mereka berada di bawah tekanan pertandingan dan telah meminta maaf, dan mereka masih muda -- inilah alasan untuk mengurangi hukuman mereka," kata FA Thailand.
Indonesia masuk ke final dengan harapan mengembalikan harga diri menyusul bencana stadion yang mematikan dan kekalahan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Namun pertandingan tersebut akan dikenang karena kekacauan yang terjadi pada menit ke-97 ketika Thailand – yang tertinggal 2-0 – mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 2-2 dan memaksakan perpanjangan waktu.
Ofisial Thailand melakukan selebrasi dengan berlari ke bangku cadangan Indonesia, memicu huru-hara pertama, dan terjadi lebih banyak masalah saat Indonesia merebut kembali keunggulan di awal perpanjangan waktu.
Pertarungan antara timnas U22 Thailand dan Indonesia di final SEA Games menjadi perbincangan hangat di forum sepakbola Asia Tenggara.
Kisruh final sepak bola putra SEA Games ke-32 antara Indonesia U22 dan Thailand U22 menjadi topik hangat akhir-akhir ini.
Terjadi bentrokan pemain Thailand U22 dan Indonesia U22 di final SEA Games ke-32.
Unggahan tentang perseteruan kedua tim di ASEAN Football dan berbagai forum lainnya menarik ribuan like dan komentar.
Beberapa suporter Thailand meminta maaf kepada tim U22 Indonesia dan mengaku malu melihat aksi tim Thailand.
Penggemar Thailand dengan akun Chatchawan Panchobsingh menulis:
"Sebagai orang Thailand, saya merasa malu. Malu atas tindakan tim U22 Thailand daripada kegagalan. Tidak sportif bukanlah tujuan Thailand. Tidak dapat diterima," tulisnya dikutip situs berbahasa Vietnam, tuoitre.vn.
"Kami mohon maaf kepada tim sepak bola U22 Indonesia. Selamat atas kemenangan Indonesia. Anda pantas mendapatkan kemenangan ini."
Menanggapi komentar Panchobsingh tersebut, banyak fans Thailand yang menyatakan setuju dan juga meminta maaf kepada Timnas U22 Indonesia.
Sebagai tanggapan, para penggemar Indonesia berterima kasih kepada Panchobsingh dan menegaskan bahwa "Indonesia dan Thailand masih berteman dekat".
Beberapa suporter lain di Asia Tenggara mengungkapkan kekecewaannya saat menyaksikan aksi buruk Thailand dan Indonesia U22 di final SEA Games.
Penggemar lainnya menulis: "Ini seperti final seni bela diri di SEA Games".
"Muay Thai vs silat" - Penggemar Kawantina meninggalkan komentar.
Tim Savuth menulis: "Thailand kalah dari juara sepak bola SEA Games tetapi memenangkan huru-hara".
"Pertandingan kejuaraan di arena UFC" - Fan Khatinama mengutarakan pendapatnya.
Ada juga fans yang menganggap ini "normal di Asia Tenggara",
"sepak bola di Asia Tenggara hampir tidak bisa berkembang".
Anung Setyo menyimpulkan: “Ini adalah budaya sepak bola Asia Tenggara”.
Namun, banyak fans yang memuji final SEA Games tersebut dan mengatakan bahwa kedua tim memberikan kontribusi pertandingan yang bagus, dramatis dan emosional.
"Segala sesuatu di sepak bola tampil di final SEA Games ke-32," tulis penggemar Shanmilay.
"Finalnya sangat dramatis, atraktif, dan hebat" - Thomas Dolley dari Filipina berbagi.
Sebagian besar suporter, bahkan suporter Thailand, mengakui Indonesia U22 pantas menang karena bermain lebih baik.
Laga Penuh Drama
Timnas U22 Indonesia meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 setelah mengalahkan Thailand.
Keberhasilan Indonesia menyabet medali emas dalam partai final yang penuh drama.
Garuda Muda mengalahkan Gajah Putih dengan skor 5-2 dalam pertarungan selama 120 menit.
Gol-gol kemenangan Indonesia dicetak oleh Ramadhan Sananta (21’, 45+4), Irfan Jauhari (91’), Fajar Fathur Rahman (107’), dan Beckham Putra (120’).
Sedangkan dua gol Thailand ke gawang timnas Indonesia yang memaksa laga harus lewat perpanjangang waktu dicetak oleh Anan Yodsangwal (65’) dan Yotsakon Burapha (90+7’).
Wasit asal Oman, mengeluarkan empat kartu merah yang diberikan masing-masing kepada Komang Teguh (Indonesia), Jonathan Khemdee (Thailand), Soponwit Rakyart (kiper Thailand), dan Teerasak Poeiphimai (Thailand).
Kemenangan atas Thailand sekaligus membuat timnas Indonesia mengakhiri puasa gelar selama 32 tahun di SEA Games 2023.
Sebelum juara pada tahun 2023, terakhir kali Indonesia mengangkat trofi sepak bola SEA Games edisi 1991.
Di waktu normal kedua tim bermain imbang 2-2. Indonesia bisa unggul 2-0 lewat gol Ramadhan Sananta di babak pertama.
PAda babak kedua, Thailand mencoba bangkit. Anan P berhasil mencetak gol di menit 65.
Di akhir babak kedua terlihat Bagas Kaffa berdarah setelah disikut pemain lawan. Drama terjadi lagi karena pada menit 90+12 Thailand berhasil menyamakan kedudukan melalui Burapha Y.
Saat masa extra time, timnas U22 Indonesia kembali unggul 3-2 seusai tendangan chip Irfan Jauhari masuk nyaman ke gawang Thailand.
Setelah gol tersebut, terjadi aksi saling dorong antara ofisial tim dan pemain dari Indonesia dan Thailand.
Insiden itu, membuat Manajer Indonesia, Sumardji, bahkan sampai dibopong beberapa saat setelah aksi saling dorong terjadi.
Wasit memberikan kartu merah kepada Komang Teguh dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart.
Menit ke-103, Thailand, Jonathan Khemdee menerima kartu kuning kedua dan diusir wasit karena menendang wajah pemain Indonesia.
Timnas Indonesia unggul lagi menjadi 4-2 setelah mencetak gol melalui tembakan kaki kanan Fajar Fathur Rahman pada menit ke-106.
Akhirnya, Beckham Putra membawa Indonesia unggul 5-2 setelah mencetak gol pada menit ke-120.
Kondisi energi dan stamina kedua tim yang sudah terkuras habis, banyak pemain Thailand yang mengalami kram.
Indonesia berhasil mempertahankan keunggulan 5-2 atas Thailand. Garuda Muda dipastikan juara SEA Games 2023.