TRIBUNNEWS.COM- Negara El Salvador akhirnya mengakhiri turnamen sepak bola lebih awal setelah insiden kerusuhan yang mematikan.

Karena masalah keamanan, otoritas sepak bola El Salvador mengumumkan pada Rabu bahwa mereka membatalkan turnamen nasional Clausura negara itu menyusul kerusuhan pada pertandingan akhir pekan yang menewaskan 12 orang.

"Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas keseriusan peristiwa tersebut, dan kebutuhan untuk menjamin kondisi keamanan tempat olahraga," kata federasi sepak bola El Salvador dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.

"Kami telah memutuskan untuk menghentikan kejuaraan nasional El Salvador 2022-2023," kata para pihak, dengan federasi sepak bola menambahkan bahwa "tidak akan ada juara."

Turnamen ini hanya mencakup leg pertama perempat final.

Dua belas orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam bentrokan di stadion divisi pertama Alianza pada Sabtu,

yang diperkirakan dimulai ketika sebuah gerbang runtuh di stadion di ibu kota San Salvador.

Selain 12 orang tewas, sekitar 500 orang dirawat karena berbagai luka di tempat kejadian, sementara 88 lainnya dirawat di rumah sakit. Sebagian besar telah dipulangkan.

Untuk menentukan tiga klub yang akan mewakili El Salvador di turnamen internasional CONCACAF, federasi sepak bola dan tim Liga Walikota mengusulkan agar juara dan runner-up turnamen Apertura 2022 tahun lalu hadir, yaitu klub FAS dan Jocoro. masing-masing.

Peserta ketiga adalah klub Aguila karena menjadi tim dengan jumlah poin terbanyak di musim reguler turnamen Apertura dan Clausura 2022-2023.

CONCACAF harus menyetujui keputusan tersebut.

Federasi sepak bola El Salvador pada Selasa memerintahkan Alianza untuk memainkan pertandingan kandangnya secara tertutup selama satu tahun, menyalahkan klub atas insiden di stadion Cuscatlan.

Alianza harus bermain tanpa kehadiran penonton lokal selama satu tahun dan membayar denda $30.000 sebelum 21 Juli.