Tahap Penggunaan VAR di Liga 1, Indonesia Pakai Sistem Desentalisasi, Beda dari Thailand & Singapura
Lima tahapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) yang harus dilalui Induk Organisasi sepak Bola Indonesia (PSSI) agar bisa terlaksana di Liga 1.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Lima tahapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) yang harus dilalui Induk Organisasi sepak Bola Indonesia (PSSI) agar bisa terlaksana di Liga 1 2023/2024.
PSSI berniat menggunakan VAR di Liga 1 musim depan, tetapi semua itu butuh proses, baik secara teknis maupun faktor SDA yang mendukung.
Belum lama ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengabarkan proses pengadaan VAR untuk Liga 1 masih dalam proses ke FIFA.
"Bismillah, hari ini (Kamis) kami telah berkirim surat kepada FIFA terkait rencana untuk kembali melanjutkan proses penerapan VAR di Indonesia," ucap Erick Thohir kemarin, dikutip dari Liga Indonesia Baru.
Baca juga: Wasit Dari Jepang Bakal Bantu Penerapan VAR di Liga 1 2023/2024
PSSI telah mendelegasikan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai yang bertanggung jawab dalam proses pengimplementasian VAR, termasuk segala persiapannya.
Sesuai dengan panduan FIFA, setiap pihak yang akan menggunakan VAR harus melengkapi seluruh porses yang dinamakan Implementation Assistence and Approval Programme (IAAP).
"Sesuai dengan panduan FIFA, kami melampirkan pula beberapa tahapan awal yang harus dipenuhi seperti membentuk VAR Project team, menetapkan timeline program, kepastian sumber pendanaan, dan provider teknologi yang dipilih," sambungnya.
Pada proses tersebut, ada lima tahapan yang harus dipenuhi, yakni Innitial Consideration, VAR Declaration, Preparation & Training, Approval Process, dan Monitoring.
Sisi lain yang harus disiapkan adalah soal pendanaannya agar rencana penggunaan VAR pada paruh kedua Liga 1 bisa terwujud.
"Kami harus menyiapkan strategi pendanaannya, dan harapannya bisa berjalan dengan lancar serta ada akselerasi hingga rencana VAR mulai diterapkan pada tahun 2024 yang sudah masuk putaran kedua Liga 1 2023/2024," beber Dirut LIB, Ferry Paulus.
Upaya ini ditunjang dengan kerjasama Indonesia (PSSI) dengan Jepang (JFA) yang salah satunya meningkatkan kualitas wasit di Indonesia.
Jepang nantinya akan mengirim instruktur wasit VAR untuk proses training dan lisensi VAR bagi wasit Indonesia.
"Proses pelatihan wasit untuk lisensi VAR paling cepat bisa dilakukan dalam 6-7 bulan, dan semoga bisa tercapai dengan baik, tentunya kita mengedepankan aspek kualitas sehingga untuk tahap awal ini Komite Wasit bisa menyiapkan 3- wasit VAR, 30 Asisten VAR dan 27 Replay Operator," ungkapnya.
Untuk pelaksanaannya, penggunaan VAR akan terkait dengan sistem desentalisasi.
Artinya, VAR Room akan dipasang di setiap stadion pertandingan Liga 1 2023/2024.
Berbeda dengan negara tetangga, Singapura dan Thailand yang menggunakan sistem sentralisasi yang terpusat di satu area.
Sistem tersebut tidak tersebar di berbagai venue pertandingan dan hanya terpusat yang memiliki VAR Room.
Oleh karena itu, pelaksanaan sistem ini membutuhkan waktu lebih karena memerlukan kajian mendalam dari daerah satu dengan lainnya.
Ada tantangan faktor geografis dan infrastruktur jaringan di setiap daerah di Indonesia.
(Tribunnews.com/Sina)