Gol Doucoure Selamatkan Everton dari Degradasi, Pertahankan Prestasi Tak Terdegradasi Sejak 1951
Abdoulaye Doucoure sungguh sosok rendah hati. Gelandang asal Mali, Abdoulaye Doucoure menyebut dirinya tak pantas disebut sebagai pahlawan.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Doucoure telah tampil 94 kali, dan mengemas sembilan gol sejak bergabung dari Watford senilai 20 juta pound pada 2020.
Dia jarang dimainkan di era Frank Lampard. Namun, memainkan peran sentral di era Sean Dyche, dengan mengemas empat gol dalam sembilan laga terakhir.
"Saya selalu ingin bermain di Liga Primer, dan ingin bermain selama mungkin di sini. Bagi saya, ini adalah liga terbaik untuk pemain muslim," ujarnya.
Pundit Liga Primer, Jamie Carragher memuji gol Doucoure yang jadi penyelamat Everton tersebut.
"Gol yang luar biasa. Dia memiliki pengaruh besar pada tim sejak kembali ke tim di bawah Sean Dyche.
Ada sejumlah gol spesial yang telah dicetak oleh Everton yang jadi penentu nasib mereka. Saya pikir, gol ini salah satunya," ujar Carragher.
Dengan demikian, ada tiga tim yang terdegradasi, dan harus berkiprah di liga Championship musim depan yakni Leicester, Leeds, dan Southampton.
Sebagai gantinya, tiga tim dari Championship akan promosi yakni Burnley, Sheffield United, dan Luton Town. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Gol Doucoure selamatkan Everton
- Pertahankan prestasi tak terdegradasi sejak 1951
- Leicester, Leeds, dan Southampton terdegradasi
Sean Dyche Mengaku Sama Sekali Tak Menikmati Momen
Pelatih Everton, Sean Dyche mengaku sama sekali tak menikmati momen timnya lolos dari jeratan degradasi.
Justru, katanya, momen-momen menegangkan itu harus jadi alarm bagi manajemen The Toffees Everton untuk membenahi lagi tim musim depan.
Setelah penggemar Everton menyerbu lapangan usai laga untuk merangkul pahlawan mereka, Dyche memperingatkan bahwa rasa sakit belum berakhir.
"Ini hari yang mengerikan bagi semua pihak," katanya dikutip dari Daily Mail.