Final Liga Eropa DNA Benua Biru vs The Special One, Totti Optimis AS Roma Bersama Mourinho Juara
Pertandingan final Liga Eropa antara Sevilla vs AS Roma akan berlangsung di Puskas Arena, Budapest, Hungaria pada Kamis (1/6/2023) pukul 02.00 WIB.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Tak ada yang lebih sukses dibandingkan tim lainnya di Liga Eropa selain Sevilla.
Enam kali kesempatan tampil di final Liga Eropa selalu berujung dengan trofi, mulai tahun 2006, 2007, hattrick 2014-2016, dan terbaru pada tahun 2020 setelah mengalahkan Manchester United.
Tahun ini (2023), adalah kesempatan ketujuh tim berjuluk Los Nervionenses itu. Lawan yang mereka hadapi adalah juara Liga Konfederasi Eropa, AS Roma yang dibesut oleh Jose Mourinho.
Catatan The Special One -sebutan untuk Mourinho- tak kalah mentereng dengan rekor Sevilla.
Baca juga: Final Liga Eropa: Jimat Jose Mourinho di Kompetisi Benua Biru, Bisa Bawa AS Roma Juara
Setiap kali mantan pelatih Real Madrid dan Chelsea itu juga selalu berakhir dengan trofi.
Mulai dari Porto juara Liga Eropa 2002/2003, Liga Champions dengan The Dragons Porto 2003/2004, Inter Milan 2009/2010, Liga Eropa bersama Manchester United (2016/2017), dan yang terbaru bersama Serigala Ibukota, AS Roma tahun 2021/2022 juara Liga Konfederasi Eropa.
Oleh karena itu, laga final Liga Eropa nanti jadi tajuk duel DNA Eropa vs The Spesial One yang merupakan seorang master class.
Francesco Totti Optimis Mourinho Juara Bersama AS Roma
Legenda AS Roma, Francesco Totti punya keyakinan kuat mengapa mantan timnya itu bisa juara di laga final Liga Eropa tengah pekan ini.
Mourinho punya kepribadian yang kuat, menurut Totti.
Serta pengalamannya mengarungi berbagai kompetisi elit dunia hingga tampil di final kompetisi tertinggi Benua Biru (Eropa).
"Dengan Mourinho yang bertanggung jawab, kami memiliki peluang fantastis ini," ucap Totti, dikutip dari Football Italia.
"Dia pelatih dengan banyak pengalaman dalam pertandingan seperti ini, jadi dia akan menghadapi tantangan dengan cara terbaik untuk membuat tim menjadi yang teratas," sambungnya.
"Dengan pelatih seperti ini, yang memiliki kepribadian kuat, semuanya menjadi lebih mudah."