Kisah Plot Twist Paulo Dybala di Final Liga Eropa: Senyum La Joya Berujung Duka
Kisah plot twis dialami Paulo Dybala saat final Liga Eropa yang endingnya menisbatkan Sevilla sebagai juara. Dybala nangis di akhir laga.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Sukses Sevilla menyabet gelar juara Liga Eropa 2022/2023 menghadirkan plot twist alias cerita kejutan bagi seorang Paulo Dybala, Kamis (1/6/2023).
Senyum Paulo Dybala di babak pertama berujung tangis kesedihan di akhir pertandingan final Liga Eropa antara Sevilla vs AS Roma di Puskas Arena, Hungaria.
Yap, Paulo Dybala sempat membuat AS Roma unggul lebih dahulu lewat golnya di menit ke-34.
Sontak gol yang dilesakkan penyerang berjuluk La Joya ini disambut euforia kebahagiaan, baik pemain dan pendukung AS Roma.
Namun siapa yang menyangka mimpi indah AS Roma untuk menjuarai Liga Eropa ambyar ketika Sevilla berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua.
Baca juga: Patah Hati Mourinho Gagal Bawa AS Roma Juara Liga Eropa, Pilih Buang Medali ke Tribun Penonton
Own goal dari Gianluca Mancini membuat laga harus berlangsung hingga 120 menit. Skor 1-1 menghiasi hasil pertandingan.
Penentuan gelar juara Liga Eropa musim ini pun dilanjutkan ke babak adu penalti.
Sayang bagi Giallorossi, julukan AS Roma. Dua algojo sepakan penalti tim asuhan Jose Mourinho ini gagal menjalankan tugasnya.
Sedangkan empat penendang penalti milik Sevilla secara klinis menjalankan tugasnya dengan baik.
Hasil 4-1 dari drama adu penalti sudah cukup untuk menisbatkan Sevilla sebagai juara Liga Eropa musim 2022/2023.
Tangis kesedihan pemain AS Roma tak bisa terbendung karena mereka sempat memimpin keunggulan atas tim lawan. Satu di antara pemain Giallorossi yang menangis ialah Paulo Dybala.
Apa yang dialami oleh La Joya bak kisah plot twist. Bagaimana tidak, penggawa Timnas Argentina ini sempat mencetak gol dan membawa timnya leading.
Dybala bahkan harus ditarik keluar pertandingan pada menit ke-67 karena cedera yang dia alami. La Joya memang seperti dipaksakan tampil pada laga final Europa League kali ini.
Mourinho selaku pelatih AS Roma beberapa waktu lalu memvonis sang penyerang tidak bisa tampil di partai puncak melawan Sevilla.
Namun berkat penangangan fisioterapis yang dilakukan Roma, Dybala akhirnya bisa bermain sejak menit awal.
Akan tetapi sumbangsih golnya di laga final ini tidak bisa mengantarkan tim sekota Lazio tersebut menjadi juara.
Tak heran selepas pertandingan, air mata menetes di Stadion Puskas Arena bentuk kesedihannya karena golnya terbilang mubazir.
Pasca-pertandingan, Jose Mourinho pun tak bisa berbuat banyak atas kekecewaan yang membayangi pemainnya. Terlebih Dybala yang jelas terpukul dengan realita pahit tersebut.
"Masing-masing dari kita bereaksi dengan cara yang berbeda, yang satu menangis yang lain tidak, tetapi sebenarnya kita semua sangat sedih," terang Mourinho dikutip dari laman Football Italia.
"Kami kalah, dan hasilnya berasal dari pertandingan yang tak adil," keluh pelatih berkebangsaan Portugal ini.
Dybala memang menjadi salah satu pilar permainan tim sejak diboyong dari Juventus dengan status bebas transfer pada Juli lalu.
Meski kerap dilanca cedera, namun mantan penggawa Palermo ini selalu memberikan kontribusi nyata berupa gol dan assist setiap kali diturunkan oleh Mourinho.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.