Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pep Guardiola Dinilai Sangat Pantas Jadi Manajer Terbaik, Ini Deretan Prestasi Diraih Pep Musim Ini

Pep Guardiola dinilai sangat pantas dinobatkan Manajer Liga Premier Tahun Ini oleh Asosiasi Para Manajer Liga (LMA).

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Pep Guardiola Dinilai Sangat Pantas Jadi Manajer Terbaik, Ini Deretan Prestasi Diraih Pep Musim Ini
OLI SCARFF/AFP
Manajer Spanyol Manchester City Pep Guardiola berpose dengan trofi Liga Premier setelah upacara penyerahan setelah pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Chelsea di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 21 Mei 2023. Manchester City memenangkan Liga Premier League untuk kelima kalinya dalam enam musim pada hari Sabtu, mengambil langkah pertama menuju kemungkinan treble emas trofi saat Arsenal yang berada di posisi kedua kalah 1-0 di Nottingham Forest. 

TRIBUNNEWS.COM- Pep Guardiola dinilai sangat pantas dinobatkan Manajer Liga Premier Tahun Ini oleh Asosiasi Para Manajer Liga (LMA).

Bos Manchester City Pep Guardiola memimpin timnya dengan luar biasa musim ini.

Pep Guardiola memenangkan gelar juara Liga Primer untuk kelima kalinya dalam enam tahun, serta lolos ke dua fase final: Liga Champions, dan Piala FA.

Pep Guardiola menjadi manajer ketiga yang memenangi tiga atau lebih penghargaan manajer terbaik LMA, menyamai raihan David Moyes (West Ham United), tetapi masih tertinggal dua dari Sir Alex Ferguson.

Direktur sepak bola City, Txiki Begiristain menyebut Guardiola sangat pantas menyabet penghargaan tersebut.

"Dia adalah master dalam bidangnya, dan benar-benar layak mendapatkan pengakuan ini. Setiap hari fokus adalah memastikan Manchester City menjadi yang terbaik di dalam dan di luar lapangan.

Dia menetapkan standar yang sangat tinggi dan telah meningkatkan level klub sepak bola ini. Mentalitas dan dedikasinya telah membuat City lebih baik, tidak diragukan lagi," kata Begiristain memuji. 

Berita Rekomendasi

Perang Gelandang

Pertempuran di lini tengah dipercaya akan menjadi faktor kunci dalam duel Manchester City kontra Manchester United pada final Piala FA di Stadion Wembley, London, Sabtu (3/6) mendatang.

Manchester United finis ketiga di Liga Primer musim ini untuk mengamankan tempat mereka di Liga Champions musim depan.

Skuat Manchester United asuhan Erik ten Hag ini juga memenangkan Piala Carabao setelah mengalahkan Newcastle United 2-0 pada Februari lalu.

Peluang untuk meraih double cup domestik akan ada di benak pelatih asal Belanda ini. Sekaligus juga, mereka akan berpikir untuk menggagalkan peluang City memenangkan Treble.

City secara luar biasa menyalip Arsenal untuk meraih gelar juara musim ini.

Skuat asuhan Pep Guardiola tersebut sudah berada di dua final saat ini.
Selain melawan United di final Piala FA, Erling Haaland dkk juga bersiap menyambut tantangan Inter Milan pada final Liga Champions di Istanbul, Turki (11/6) mendatang.

United punya peluang untuk mengganggu misi City menyabet treble musim ini.

Caranya adalah menumbangkan mereka di Wembley, sekaligus juga untuk melindungi status Setan Merah sebagai satu-satunya klub Inggris yang pernah memenangkan treble kontinental (Liga Primer, Piala FA, Liga Champions).

Menurut mantan bek United, Mikael Silvestre, City memang lebih diunggulkan di final Piala FA ini.

Namun, dia percaya bahwa kemenangan United 2-1 atas The Citizens di Theatre of Dreams pada bulan Januari akan memberi mereka kepercayaan diri untuk bertanding.

“United bisa mengalahkan Man City di Old Trafford. Hal itu menjadi modal kepercayaan diri sangat besar. Dan mereka pasti berpikir bisa kembali menang pada final ini,” katanya kepada BettingExpert.

“Man City bisa membuat kesalahan jika Anda terus menekan mereka, terus memaksa mereka untuk melakukannya. City tidak akan memberi Anda kemenangan, tetapi Anda harus mengambil keuntungan dari kesalahan yang akan mereka buat,” ujar Silvestre

Berkaca dari sejumlah derby Manchester terdahulu, katanya, United perlu mencari cara terbaik untuk berlaga. Silvestre merujuk ketika mereka memulai dengan lambat di Etihad (2/10/22) lalu, seketika itu juga City langsung memanfaatkannya untuk berpesta gol, dan menang 6-3.

Silvestre menyoroti pertarungan lini tengah sebagai kunci harapan United untuk memenangkan pertempuran.

Dalam pengaturan serangan balik, duo Casemiro dan Christian Eriksen akan sangat penting melawan lini tengah City yang kuat.

“Saya tidak berpikir Man United harus bertahan terlalu dalam karena itu bukan strategi mereka. Mungkin Man City akan lebih sering menguasai bola, tapi tidak masalah jika United menekan lini tengah dan berusaha meredam Kevin De Bruyne untuk melakukan umpan-umpan kunci,” sambungnya.

“Man United harus menjaga bentuk mereka dan menerima bahwa mereka tidak akan menguasai bola sepanjang waktu. Kunci Man United adalah menjaga clean sheet selama mungkin. Baik Casemiro dan Eriksen akan sangat penting bagi Man United," katanya menegaskan

“Pertarungan melawan Rodri dan De Bruyne sangat masif karena mereka hampir menguasai bola setiap pertandingan. Sangat penting bagi Man United untuk menguasai lini tengah meski itu akan sangat sulit. Mereka harus membatasi dampak lini tengah Man City,” ujarnya menekankan.

Ada juga opsi bahwa Eriksen bisa digantikan oleh Fred, yang tampil mengesankan melawan Fulham akhir pekan lalu. Gelandang Denmark itu bisa naik ke atas lapangan, bagaimanapun, dengan United kehilangan Anthony Martial untuk final, dan tingkat kebugaran Antony masih belum diketahui.

Dalam duel terakhir di Old Trafford, peran Fred sangat krusial saat menjinakkan de Bruyne. Sedemikian rupa sehingga de Bruyne tak bisa mengendus gawang United terutama di babak pertama.

Fred tidak dapat mengulanginya setelah jeda, tetapi dia benar-benar solid dengan tugas bertahannya dan memastikan bahwa United tetap unggul 2-1.

Selama 90 menit, sang gelandang berusia 29 tahun ini menyelesaikan 91 persen operan sambil memenangkan enam duel dan membuat tiga tekel. Dia hebat dengan kontrolnya dan kehilangan penguasaan bola hanya dalam empat kesempatan.

Pilihan untuk memainkan Fred bersama Casemiro, dan Eriksen di lini tengah sangat brilian dari Ten Hag. Bernardo Silva dan De Bruyne hampir tidak diberi ruang untuk memberi umpan kepada Erling Haaland.

Meski, pelatih City, Pep Guardiola pastinya sudah mengevaluasi betul kekalahan dalam derby Manchester terakhir. Dia sudah menyiapkan jurus baru untuk berbalik menaklukkan Fred, dan menguasai lagi lini tengah.
Apa pun, duel di lini tengah itu pasti akan jadi salah satu sajian menarik dalam derby Manchester malam nanti. (Tribunnews/den)

Perang Gelandang

Kevin de Bruyne
31 tahun
Gelandang serang
Manchester City

Stats Piala FA
3 main
1 gol
2 assists
18 persen partisipasi gol

Rodri
26 tahun
Gelandang bertahan
Manchester City

3 main
1 kartu kuning
6 persen starter

Casemiro
31 tahun
Gelandang bertahan
Manchester United

4 main
2 gol
1 kartu kuning
11 persen kontribusi gol

Fred
30 tahun
Gelandang sentral
Manchester United

5 main
2 gol
2 assists
21% kontribusi gol

----- KASIH GAMBAR
Manchester City
- Pola Serangan
Sisi kiri 38%
Tengah 29%
Sisi kanan 34%

- Karakteristik gol
62 Open play
13 set piece
9 penalti
7 counter attack
2 gol bunuh diri

Manchester United
-- Pola Serangan
Sisi kiri 41%
Tengah 26%
Sisi kanan 33%

- Karakteristik gol
39 open play
9 counter attack
5 set piece
3 penalti
2 gol bunuh diri

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
10
1
1
24
8
16
31
2
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
3
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
4
Arsenal
12
6
4
2
21
12
9
22
5
Brighton
12
6
4
2
21
16
5
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas