Bagaimana Nasib PSSI Jika Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo?
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir masuk dalam kandidat kuat cawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bagaimana Nasib PSSI Andai Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar Pranowo atau Prabowo?
TRIBUNNEWS.COM - Konstalasi politik dalam negeri menjelang pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden akan berimbas pada situasi federasi sepak bola Indonesia (PSSI)
Sebab, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir masuk dalam kandidat kuat cawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca juga: Singgung Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: Jangan Jadi Bangsa yang Lupa, Sebab FIFA Tak Akan Lupa
Baca juga: Alasan Striker Timnas Indonesia Pilih Bertukar Kaus dengan Angel Di Maria Ketimbang Messi
Transformasi sepak bola Indonesia di tangan Erick Thohir yang baru saja berjalan sudah mendapat terpaan isu politik khas Tanah Air.
Di bawah komando Erick Thohir, PSSI sukses membawa Timnas Indonesia merengkuh medali emas SEA Games 2023.
Medali emas yang akhirnya pulang ke Tanah Air setelah 32 tahun lamanya penantian, tak lama setelah penunjukkan Erick Thohir sebagai Ketum PSSI.
Perubahan demi perubahan juga diterapkan di level kompetisi sepak bola Indonesia, termasuk wacana penggunaan Video Assistant Referre (VAR).
Hal itu dibuktikan lewat keputusannya hari ini, Minggu (4/6/2023) persiapan Timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Melalui pernyataan Erick, PSSI memutuskan memilih Stadion Manahan, Solo sebagai markas Timnas U-23 Indonesia menjalani babak kualifikasi.
Tanpa mengesampingkan Liga 1 2023 yang bakal segera bergulir, Erick ingin memastikan semua persiapan yang dilakukan telah matang dan hanya tinggal eksekusi.
"Makanya tadi sebelum press conference kita mengecek standar yang belum saya cek disini," ucap Erick Thohir.
"Saya rasa tidak ada Liga yang berdiri tanpa kesuksesan tim nasional. Kita ini dipandang dunia karena tim nasionalnya, baru liga.
"Inilah pertama kalinya PSSI bersama liga, dan badan tim nasional telah bersepakat bahwa 18 klub Liga 1 mandatory mendukung tim nasional.
"Apalagi jadwalnya sudah disusun jauh-jauh hari, bukan mendadak, sebelum liga mulai.