Carlo Ancelotti Mencak-mencak, Pemecatan Paolo Maldini Rusak Tradisi AC Milan
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, ikut bersuara soal dipecatnya Paolo Maldini dari posisi Direktur Olahraga AC Milan.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, ikut bersuara soal dipecatnya Paolo Maldini dari posisi Direktur Olahraga AC Milan.
Carlo Ancelotti menegaskan bahwa tim yang memprioritaskan bisnis dibandingkan prestasi olahraga bakal ditakdirkan untuk gagal.
Pemecatan Paolo Maldini dipercaya oleh Carlo Ancelotti sebagai rusaknya tradisi dan sejarah AC Milan.
Baca juga: Dampak Pemecatan Paolo Maldini: Aroma Pemberontakan Pemain Bintang, Inti Skuad AC Milan Bubar?
Seperti yang diketahui, juru taktik Real Madrid itu merupakan mantan pelatih Rossoneri pada periode 2001 sampai 2009.
Saat masih membesut tim yang bermarkas di San Siro itu, Ancelotti mempersembahkan berbagai gelar penting termasuk dua trofi Liga Champions.
Alhasil, pria asal Italia itu memiliki ikatan batin dengan AC Milan dan merasa tindakan klub saat ini tak benar.
"Di Madrid, saya belajar bahwa sejarah harus selalu dihormati," kata Ancelotti saat ditanya soal pemecatan Paolo Maldini kepada Il Giornale via Football Italia.
"Di sini, nilai-nilai eksklusif Di Stefano, Amancio, Gento dan Puskas tetap dihormati."
"Apa yang terjadi pada Maldini membuktikan kurangnya budaya mempelajari sejarah dan kurangnya rasa hormat terhadap tradisi Milan."
"Memang benar Anda tidak menang dengan sejarah, tetapi sejarah mengajarkan bagaimana caranya untuk menang."
"Klub sepak bola yang berpikir memprioritaskan bisnis daripada prestasi olahraga ditakdirkan untuk gagal," terang juru formasi berusia 63 tahun itu.
Bagaimanapun Maldini merupakan salah satu legenda besar AC Milan. Ia mendedikasikan karier sepak bolanya di sana.
Selama ditangani oleh Ancelotti, Maldini bermain sebanyak 252 kali dan memenangkan dua trofi Liga Champions.
Bahkan ketika pensiun, ia kembali ke klub untuk mengangkat prestasi tim.
Mantan bek Timnas Italia itu menjabat sebagai direktur olahraga sejak 2018 sampai 2023.
Meski bekerja dengan anggaran yang minim, pemain yang didatangkan olehnya memiliki kualitas mumpuni.
Pada periode itu ia berjasa membawa pemain-pemain penting seperti Mike Maignan, Theo Hernandez, hingga Rafael Leao.
Alhasil, AC Milan mampu meraih trofi Liga Italia pada musim 2021/22.
Diketahui, pemecatan itu terjadi karena Paolo Maldini tak se-visi dengan pemilik Rossoneri, Gerry Cardinale.
Dikutip dari Get Football News Italy, Maldini dan rekan kerjanya, Frederic Massara, meminta anggaran lebih dari 50 juta euro untuk belanja pemain.
Hal itu yang memicu Gerry Cardinale tak sepakat dan memutuskan untuk membiarkan mereka berdua pergi.
Sebab klub hanya memiliki anggaran belanja pemain sebesar 35 juta euro plus pendapatan dari penjualan pemain.
(Tribunnews.com/Deni)