Spanyol Raih Trofi Pertama dalam 11 Tahun, Penalti Panenka Carvajal Jadi Penentu Kemenangan
Tendangan penalti ala panelka yang anggun dari Dani Carvajal memastikan kemenangan Spanyol 4-5 atas Kroasia lewat adu penalti dalam final.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Tendangan penalti ala panelka yang anggun dari Dani Carvajal memastikan kemenangan Spanyol 4-5 atas Kroasia lewat adu penalti dalam final Nations League di Stadion Feyenoord, Roterdam, Belanda, Senin (19/6) dini hari.
Spanyol pun mengakhiri kebuntuan meraih trofi, sejak terakhir mereka mengangkat trofi Piala Eropa 2012 silam.
Sementara lawan Spanyol, Kroasia, finalis Piala Dunia 2018, dan peringkat tiga Piala Dunia 2020, kembali gagal dalam pencarian trofi pertamanya.
Jauh-jauh hari, pelatih Spanyol, Luis de la Fuente sudah mempersiapkan pasukannya untuk kemungkinan adu penalti kontra Kroasia. Mereka pun sudah menyiapkan sejumlah eksekutor handal, termasuk di antaranya Carvajal.
Dan ternyata benar, kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 90 menit pertama. Babak tambahan selama 30 menit, juga tak mengubah hasil akhir sehingga laga pun berlanjut ke adu penalti.
Ini menjadi adu penalti pertama Spanyol, setelah terakhir kali mereka kalah 0-3 dari Maroko pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Tapi kenangan pahit itu sudah dilupakan, dan mereka justru sekarang jaid lebih percaya diri karena punya persiapan lebih dari cukup untuk drama tos-tosan ini.
Tim La Furia Roja sebenarnya bisa memenangkan adu penalti lebih cepat setelah Kiper Unai Simon menepis tendangan penalti Lovro Majer.
Spanyol pun unggul 3-4. Sayangnya, Aymeric Laporte gagal mengeksekusi penalti dengan baik hingga skor bertahan 4-4 setelah Ivan Perisic menjebol gawang Simon.
Untungnya, Simon kembali menepis tendangan eksekutor keenam Kroasia, Bruno Petkovic. Spanyol kemudian mengirimkan algojo keenamnya, Dani Carvajal.
Pelatih La Fuente sepertinya sudah mendesain agar sang bek jadi penendang penentu. Karena itulah, dia baru memasukkan di babak perpanjangan waktu di menit ke-97 menggantikan Jesus Navas.
Bek Real Madrid ini melangkah penuh percaya diri ke titik penalti.
Dengan dingin, dia lantas melepaskan tendangan panenka. Bola melambung dengan anggun, dan bersarang lembut ke gawang, sementara Kiper Dominic Livakovic mati langkah karena telah bergerak ke arah yang salah.
Sebuah gol penutup yang epik untuk mengantarkan trofi kelima La Furia Roja.
Sebelumnya, gelar Spanyol lainnya datang dari Piala Dunia 2010, dan Kejuaraan Eropa pada tahun 1964, 2008 dan 2012.
"Saya pikir itu membuat kemenangan lebih epik dengan cara seperti ini," kata De La Fuente, yang baru menggantikan Luis Enrique usai kegagalan Matador di Piala Dunia 2022.
Dia mengatakan sudah punya firasat timnya bakal menang dalam tos-tosan, terlebih Carvajal yang jadi penendang terakhir.
"Kami memiliki kepercayaan penuh pada kemampuannya untuk mengambil penalti.Dia memiliki kepribadian yang fantastis dan itulah cara dia memutuskan untuk mengambilnya," katanya.
Carvajal sendiri mengaku sangat percaya diri.
"Kami yakin dengan penalti dan semuanya berjalan baik. Saya tahu harus seperti apa menendangnya dan saya tahu bakal jadi penendang keenam. Saya ingin lakukan panenka dan itu berhasil," ujar sang bek.
Usai laga, para pemain Spanyol mendatangi sebagian kecil pendukung mereka di salah satu sudut stadion untuk merayakan kemenangan.
Tampak di antaranya Gelandang Rodri, yang meninju udara berkali-kali, merayakan trofi keempat musim ini, setelah memenangkan treble bersejarah bersama klubnya, Manchester City.
Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Nations Legue untuk menutup tahun yang tak terlupakan.
Fans Kroasia – banyak yang mengenakan kaos dengan nama Luka Modric dan No. 10 di punggung – jauh melebihi jumlah fan Spanyol mereka di stadion De Kuip di Rotterdam.
Tapi mereka terpaksa pergi dengan kecewa setelah Kroasia, dan karena negara mereka dan Modric yang berusia 37 tahun masih gagal meraih gelar internasional pertama.
Modric telah memenangkan Liga Champions lima kali bersama Real Madrid, dan menjadi Pemain Terbaik Dunia FIFA 2018, namun dia belum bisa mengakhiri kariernya dengan sebuah trofi internasional.
Apakah dia akan mencoba lagi di Kejuaraan Eropa tahun depan masih harus dilihat.
"Saya ingin Luka bertahan. Dia pemain yang sangat penting bagi kami," kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Spanyol raih trofi pertama dalam 11 tahun
- Tendangan panenka Carvajal pastikan kemenangan
- Modric masih mencari trofi internasional pertama
Kroasia 0(4)-(5)0 Spanyol
Selesai dengan Anggun
Eksekutor Penalti
Kroasia vs Spanyol
N. Vlašić 1 - 0
1 - 1 Joselu
M. Brozović 2 - 1
2 - 2 Rodri
L. Modrić 3 - 2
L. Majer 3 - 2 X
3 - 3 Mikel Merino
3 - 4 Marco Asensio
I. Perišić 4 - 4
4 - 4 Aymeric Laporte X
B. Petković X 4 - 4
4 - 5 Dani Carvajal
5- Spanyol telah meraih 5 trofi internasional sejauh ini: Piala Dunia 2010, Piala Eropa 1964, 2008 dan 2012, serta Nations League 2022.
0- Kroasia menjadi runner-up Piala Dunia 2018 dan peringkat tiga Piala Dunia 2022, tapi masih tanpa trofi sejauh ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.