TRIBUNNEWS.COM- Keputusan Thibaut Courtois meninggalkan kamp pelatihan Belgia karena tak terpilih sebagai kapten, membuat situasi internal di kubu Setan Merah ini jadi memanas.

Pelatih Belgia, Domenico Tedesco mengatakan Thibaut Courtois, penjaga gawang Real Madrid itu tiba-tiba meninggalkan kamp setelah dia tidak merasa dihormati di dalam tim.

Namun, Courtois membantah klaim Tedesco dan mengatakan dia meninggalkan kamp karena masalah lutut.

Situasi mulai memanas jelang duel Belgia kontra Austria yang berakhir imbang 1-1 akhir pekan lalu.

Ketika itu, Kevin De Bruyne yang bertindak sebagai kapten pertama Belgia absen lantaran cedera. Hal itu kemudian membuat Tedesco harus menunjuk kapten baru di laga tersebut.

Di laga itu, Courtois akan memainkan laga ke-102 bersama timnas Belgia dan jadi simbol perayaan keberhasilan Courtois melewati catatan 100 penampilan di tim nasional.

Namun Tedesco ternyata memilih Romelu Lukaku sebagai kapten.

Hal itu yang disebut-sebut membuat Courtois berang.

Tedesco lalu menyatakan sebelumnya sudah ada pembicaraan bahwa Courtois akan jadi kapten di laga lawan Estonia. Namun Courtois tidak lagi bergabung bersama timnas Belgia setelah sempat melakukan pembicaraan dengan Tedesco di ruang ganti.

"Bersama-sama kami memutuskan bahwa Romelu akan menjadi kapten melawan Austria dan Thibaut besok melawan Estonia, kata Tedesco kepada wartawan, Senin.

"Sepertinya kesepakatan ini bisa diterima. Dan semua orang tak mempermasalahkannya. Tetapi setelah pertandingan dia [Courtois] tiba-tiba ingin berbicara dengan saya dan mengatakan akan pulang karena dia kecewa dan merasa tersinggung," kata Tedesco dikutip dari Soccernet.

"Sejak awal saya mencoba untuk menunjukkan kepadanya penghargaan yang pantas dia dapatkan.

Di mata saya dia adalah penjaga gawang terbaik di dunia. Saya mencintainya sebagai penjaga gawang tetapi juga sebagai manusia. Saya terkejut," tuturnya.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Courtois mengatakan dia "sangat kecewa" dengan situasi tersebut dan "penilaian Tedesco tidak sesuai dengan kenyataan."

"Ini bukan pertama kalinya atau terakhir kali saya berbicara dengan pelatih tentang masalah yang berkaitan dengan ruang ganti,