TRIBUNNEWS.COM- Neymar Jr harus membayar denda jutaan dolar atas upayanya membangun danau buatan di Vilanya di Rio de Janeiro.

Alasan denda karena Neymar tidak memiliki izin yang diperlukan untuk membangun danau di properti miliknya.

Neymar Jr superstar PSG dan Brasil, telah didenda $3,3 juta (Rp 50 miliar) untuk pembangunan danau tanpa izin.

Dia dinilai melakukan pelanggaran undang-undang lingkungan di rumah mewahnya di Rio de Janeiro.

Alasan denda tersebut adalah karena Neymar membangun sebuah danau di rumahnya di dekat Rio de Janeiro tanpa mendapatkan izin lingkungan yang diperlukan,

seperti yang dinyatakan oleh pihak berwenang.

Pesepakbola, yang dikenal karena gaya hidupnya yang boros, melanggar peraturan kota dengan melakukan perubahan besar pada propertinya tanpa izin atau persetujuan yang tepat.

Pejabat kota memulai penyelidikan setelah mengungkap modifikasi ini di salah satu kawasan eksklusif kota.

Pada 22 Juni, pihak berwenang di Mangaratiba, Brasil, melaporkan bahwa rumah mewah tersebut diduga melanggar peraturan setempat terkait penggunaan dan pergerakan air tawar, bebatuan, dan pasir.

Pihak berwenang menutup kawasan tersebut dan memerintahkan semua aktivitas dihentikan, tetapi media Brasil melaporkan bahwa Neymar mengadakan pesta di sana dan mandi di danau.

Ayah pemain Brasil itu juga mendapat banyak masalah awal bulan ini dengan pihak berwenang.

Polisi menangkapnya setelah tetangganya mengeluh tentang pembangunan ilegal di properti itu.

Bintang sepak bola Brasil Neymar didenda $3,3 juta karena membangun danau di mansion.

Seorang jaksa di Brasil mendenda bintang sepak bola Neymar ($4,5 juta) karena membangun sebuah danau di rumahnya di pinggiran Rio de Janeiro tanpa izin lingkungan, kata pihak berwenang pada Senin (3 Juli).

Dewan kota di Mangaratiba mengeluarkan empat denda untuk "pelanggaran lingkungan dalam pembangunan danau buatan di rumah pemain", kata sekretariat dewan dalam sebuah pernyataan.

"Sanksi berjumlah lebih dari 16 juta reais," kata pernyataan itu, jumlah yang ditetapkan oleh kantor kejaksaan di Mangaratiba, kawasan wisata sekitar 130 km dari Rio tempat bintang Paris Saint-Germain (PSG) itu tinggal.

Di antara "lusinan pelanggaran" yang terdeteksi, pihak berwenang mencantumkan "pekerjaan yang tunduk pada kontrol lingkungan tanpa izin", pengalihan air sungai tanpa izin, dan "pemindahan lahan dan penebangan tumbuhan tanpa izin."

Neymar memiliki waktu 20 hari untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut, yang awalnya ditetapkan sebesar lima juta reais, mendekati satu juta dolar.

Pada 22 Juni, setelah pengaduan berdasarkan unggahan media sosial, pihak berwenang menemukan beberapa pelanggaran lingkungan di properti mewah tersebut, tempat para pekerja membangun danau dan pantai buatan.

Pihak berwenang menutup situs tersebut dan memerintahkan semua aktivitas dihentikan, tetapi media Brasil melaporkan bahwa Neymar mengadakan pesta di sana dan mandi di danau.

Kantor pers Neymar di Brasil tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP.

Neymar, 31, saat ini sedang memulihkan diri dari operasi di pergelangan kaki kanannya, yang ia jalani di Doha pada bulan Maret.

Striker tersebut belum bermain sejak Februari dan muncul keraguan tentang dia bertahan di PSG.

Neymar membeli mansion di Mangaratiba pada tahun 2016.

Menurut media Brasil, mansion tersebut berdiri di atas tanah seluas 10.000 meter persegi dan dilengkapi dengan heliport, spa, dan gym.