Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kata Pelatih Kroasia Tentang Josko Gvardiol, Masih Muda tapi Telah Matang, Impian Setiap Pelatih

Bek timnas Kroasia, Josko Gvardiol kini telah memecahkan rekor sebagai bek termahal di dunia.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Kata Pelatih Kroasia Tentang Josko Gvardiol, Masih Muda tapi Telah Matang, Impian Setiap Pelatih
AFP/JACK GUEZ
Bek Timnas Kroasia, #20 Josko Gvardiol kini telah menjadi bek termahal di dunia. Manchester City telah merogoh kocek senilai 100 juta euro (Rp 1,6 triliun) untuk mendatangkan Josko Gvardiol dari RB Leipzig. 

TRIBUNNEWS.COM- Bek timnas Kroasia, Josko Gvardiol kini telah memecahkan rekor sebagai bek termahal di dunia.

Manchester City dan Leipzig telah mencapai kesepakatan untuk transfer Josko Gvardiol.

Manchester City telah merogoh kocek senilai 100 juta euro (Rp 1,6 triliun) untuk mendatangkan Josko Gvardiol dari RB Leipzig.

Ada banyak penilaian terkait permainan Josko Gvardiol, salah satunya dari pelatih timnas Kroasia, Zlatko Dalic.

"Di mata saya, Josko Gvardiol adalah bek tengah terbaik di dunia saat ini".

"Dia bermain dengan sangat matang, padahal usianya baru 21 tahun, itu luar biasa".

"Cara dia bermain, cara dia membawa bola dengan anggun. Dia impian setiap pelatih" kata Zlatko Dalic.

Berita Rekomendasi

Rekan setim Josko Gavrdiol di timnas Kroasia, Borna Barisic juga berpendapat senada.

"Josko Gvardiol begitu percaya diri bermain di level Piala Dunia".

"Dia bermain seperti telah memiliki 100 caps untuk tim nasional padahal dia masih sangat muda. Tapi itulah yang terjadi ketika Tuhan memberi Anda segalanya" katanya.

Josko Gvardiol segera mendarat di Manchester City.

Manchester City dilaporkan telah merogoh kocek senilai 100 juta euro (Rp1,6 triliun) untuk mendatangkannya dari RB Leipzig.

Kehadiran Josko Gvardiol akan jadi penyempurna revolusi bek yang diusung pelatih City, Pep Guardiola.

Bek asal Kroasia berusia 21 tahun ini sekarang menjadi bek termahal dunia sepanjang masa.

Menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang Harry Maguire saat dibeli Manchester United dari Leicester City senilai 87 juta euro (Rp1,4 triliun) pada musim panas 2019.

Kabar merapatnya Gvardiol ini pertama-kali dicuitkan pakar transfer, Fabrizio Romano.

Di akun twitternya, ia mengeluarkan jargon, "here we go" yang jadi penanda transfer Gvardiol ke City 90 persen bakal terwujud.

Menurut pakar transfer dari Italia ini, Gvardiol telah menyetujui persyaratan pribadi satu bulan lalu dengan Man City.

Demikian juga, Man City, dan RB Leipzig telah menyepakati biaya transfer untuk sang pemain.

Tapi ia tak menyebut besaran transfernya.

Bergabungnya Gvardiol ke City seakan melengkapi ide Guardiola mengenai revolusi bek yang diusungnya.

Sebelumnya, pelatih asal Spanyol ini terkenal dalam memanfaatkan bek sayap untuk menyerang.

Kini, City kemungkinan akan kembali memakai empat, atau tiga bek tengah.

Gvardiol memiliki semua atribut yang diinginkan Guardiola dalam diri seorang bek.

Sang pelatih secara radikal mengubah cara yang dia inginkan untuk mengatur timnya di pertengahan musim lalu, menjauh dari bek sayap yang melebar dan menyerang, dan sebaliknya berbaris dengan empat bek tengah.

Mendatangkan Gvardiol yang nota bene bek sentral untuk menggantikan Joao Cancelo, menunjukkan bahwa pergantian itu bersifat permanen.

Makin menegaskan salah satu perkembangan taktis sang pelatih.

Bek yang bersinar di Piala Dunia 2022 ini memiliki satu kualitas yang selalu dituntut Guardiola dari para beknya: kemampuan teknis, dan kepercayaan diri saat menguasai bola.

Dan dia memiliki sesuatu yang baru-baru ini menjadi syarat bagi pelatih: kecakapan fisik yang luar biasa.

Menjulang kokoh dengan tinggi 1,85 meter, Gvardiol diberkati juga dengan kekuatan tenaga yang brutal.

Di Piala Dunia 2022 lalu, dia terlihat lebih mengintimidasi ketika dia mengenakan topeng hitam untuk melindungi hidungnya yang patah.

Tapi ketenangannya dalam menguasai bola dan pengambilan keputusan yang masuk akal adalah yang membuat Gvardiol menonjol dari bek lain.

Istimewa mengingat usianya baru 21 tahun, dan dia baru bermain dua musim di lima liga top Eropa.

Gvardiol adalah sumber daya yang sangat didambakan dalam sepak bola: bek tengah dengan kekuatan kaki kiri.

Kemampuan dengan kaki kirinya memungkinkan dia untuk memulai serangan dengan mulus setelah memenangkan bola kembali.

Ini berarti dia juga bisa masuk ke posisi bek kiri selama pertandingan, atau bahkan ke sisi kiri lini tengah.

Dan itulah yang membuatnya begitu menarik bagi Guardiola mengingat visi baru sang pelatih untuk timnya.

Kedatangan sang bomber, Erling Haaland sebelumnya telah mengubah filosofi bermain City.

Kehadiran seorang striker sentral berarti mereka memiliki kontrol penguasaan bola yang lebih sedikit daripada ketika mereka bermain dengan false nine, Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap serangan balik.

Perubahan inilah yang menyebabkan Guardiola memprioritaskan para bek "old School" yang tangguh, seperti Nathan Ake.

Dari bek sentral, Ake dia ubah menjadi bek kiri usai Piala Dunia, dan menyisihkan Joao Cancelo yang dipinjamkan ke Bayern Muenchen.

Saat Ake mengalami dua cedera dalam tiga bulan terakhir musim ini, Guardiola melakukan hal yang sama dengan Manuel Akanji.

Meski belum pernah bermain sebagai bek sayap sebelumnya, bek asal Swiss ini juga berkembang pesat dalam perannya.

Dia tampil sangat mengesankan melawan Arsenal dan di kedua tim Champion.

John Stones juga merupakan bagian penting dari pembentukan kembali pertahanan Guardiola.

Dia berubah menjadi gelandang bertahan visioner setelah mengambil tongkat estafet bek kanan / gelandang hybrid dari Rico Lewis.

Ketika Guardiola pertama kali mulai bereksperimen dengan memainkan empat bek tengah pada bulan Maret, dia mengorbankan Kyle Walker yang harus terus duduk di bangku cadangan.

Tapi efeknya ternyata luar biasa. Tim menjadi lebih kuat, sedemikian hebat hingga mereka berhasil meraih treble.

City mengakhiri musim Liga Primer dengan pertahanan terbaik bersama Newcastle, memenangkan 12 pertandingan berturut-turut antara pertengahan Februari dan Mei dengan hanya kebobolan tujuh gol.

Dalam enam pertandingan Piala FA mereka hanya kebobolan sekali, dan itu gara-gara penalti kontroversial Bruno Fernandes di final melawan Manchester United.

Dan di babak sistem gugur Liga Champions, mereka hanya kebobolan tiga gol dalam tujuh pertandingan, mengalahkan Real Madrid 4-0, Bayern Munich 3-0 dan Leipzig 7-0 di kandang.

Dengan kehadiran Gvardiol, benteng pertahanan City bakal semakin sulit ditembus lawan.

Dan itu jadi modal keyakinan mereka untuk mempertahankan tiga trofi juara di musim 2023/24 nanti. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
19
14
4
1
47
19
28
46
2
Arsenal
20
11
7
2
39
18
21
40
3
Nottm Forest
20
12
4
4
29
19
10
40
4
Chelsea
20
10
6
4
39
24
15
36
5
Newcastle
20
10
5
5
34
22
12
35
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas